Program JKN Dampingi Simon Jalani Pengobatan Mata

12 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, TORAJA UTARA - Lebih dari satu dekade Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) hadir untuk terus menjadi penopang utama akses layanan kesehatan bagi peserta JKN.

Layanan yang dijamin oleh Program JKN mencakup berbagai kebutuhan medis, termasuk pengobatan gangguan mata yang bisa dialami siapa saja, dari anak-anak hingga lansia.

Simon Petrus (57), warga asal Rantepao, Kabupaten Toraja Utara, adalah salah satu peserta JKN yang merasakan langsung manfaat program ini. Ia pernah mengalami kecelakaan saat dalam perjalanan menggunakan mobil yang menyebabkan matanya terbentur cukup keras ke bagian stir kendaraan.

Kejadian itu terjadi sekitar satu tahun yang lalu dan masih menyisakan dampak yang ia alami hingga sekarang.

"Saat itu saya tiba-tiba harus mengerem mendadak karena tidak melihat ada gorong-gorong di depan. Mobil langsung menghantam gorong-gorong tersebut dan muka saya kena setir cukup kuat, kena di bagian dahi dan yang paling parah mengenai mata saya. Untungnya saya tidak mengalami luka luar yang serius, tapi benturan itu membuat dahi saya terasa sakit dan mata saya jadi bengkak, setea darah yang mengendap di dalam bola mata,” cerita Simon.

Rutin Menjalani Pengobatan

Sejak kecelakaan itu, ia rutin menjalani pemeriksaan mata. Berkat obat yang diresepkan oleh dokter, kondisinya perlahan membaik. Darah yang sempat terlihat mengendap di dalam mata pun berangsur menghilang, dan rasa nyeri mulai reda.

Namun, satu tahun berselang, keluhan pada matanya kembali muncul. Ia mengaku sering merasakan mata berair disertai rasa sakit dan gatal. Meski sebelumnya dinyatakan pulih, dampak dari kecelakaan tersebut tetap terasa. Ia merasa penglihatannya tidak lagi sebaik dulu, sedikit menurun meskipun sempat membaik pasca pengobatan.

“Saya merasa beruntung karena ada BPJS Kesehatan yang menjamin seluruh pengobatan saya. Dari awal pemeriksaan, semuanya ditanggung tanpa biaya tambahan. Jadi selama status kepesertaan aktif dan mengikuti alur pelayanan, saya bisa mendapatkan layanan kesehatan dengan tenang dan nyaman,” ujarnya.

Simon menyampaikan rasa syukurnya atas keberadaan Program JKN yang telah banyak membantunya selama proses pengobatan. Ia merasa lega karena bisa mendapatkan layanan kesehatan yang baik tanpa harus memikirkan biaya besar yang sering menjadi hambatan bagi banyak orang.

“Bayangkan kalau tidak ada Program JKN, pasti saya harus keluar biaya banyak. Tapi untungnya ada program dari BPJS Kesehatan yang menanggung semua," kata Simon.

Simon hanya mengikuti prosedurnya dengan benar, mulai dari periksa terlebih dahulu ke Puskesmas Rantepao dan kemudian dirujuk ke RS Elim. Menurutnya, semuanya terasa mudah dan pelayanannya juga cepat.

"Kita cukup menunjukkan kartu JKN, bahkan sekarang cukup pakai KTP saja tidak perlu repot membawa banyak kartu atau dokumen,” ucapnya.

Simon juga mengingatkan masyarakat untuk tidak menunda mengurus kepesertaan JKN, karena manfaatnya sangat besar saat dibutuhkan. Ia menilai, selama mengikuti prosedur yang ditetapkan semuanya cepat dan mudah, seperti periksa ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama maupun di Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut.

Menurutnya, keberadaan JKN menjadi penolong nyata bagi masyarakat, terutama dalam kondisi darurat atau saat menghadapi penyakit yang membutuhkan penanganan serius.

“Kalau bisa semua orang ikut Program JKN, karena kita tidak pernah tahu kapan sakit datang. Saya saja tidak menyangka mata bisa kena saat kecelakaan. Untung ada BPJS Kesehatan yang menanggung semuanya. Jangan tunggu sakit dulu baru mau daftar, lebih baik siapkan dari sekarang,” kata Simon.

Read Entire Article
Food |