REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Ratusan anak-anak yatim piatu Gaza berhasil menjadi hafidz dan hafidzah di tengah serangan brutal yang dilakukan Israel selama dua tahun belakangan. Mereka belajar menjadi penghafal Alquran di tenda-tenda tempat mengungsi dari genosida yang dilakukan penjajah.
Jurnalis Muhammad Rabah malaporkan, wisuda pada hafidz itu dilakukan dalam upacara penuh haru yang diadakan pada Kamis di Kamp Yatim Piatu Al-Baraka di daerah Al-Mawasi sebelah barat Khan Younis di Gaza selatan. Sebanyak 600 anak yang ayahnya terbunuh selama genosida yang dilancarkan Israel diberi penghargaan karena menghafal seluruh atau sebagian Alquran.
"Suami saya, dua putra, dan tiga cucu saya syahid dalam perang. Rumah kami hancur total. Terlepas dari segalanya, saya ingin membuktikan bahwa cara terbaik untuk meneguhkan keberadaan kami adalah melalui hafalan Alquran," ujar Nidaa Shalayel, salah satu pengawas program hafalan Alquran.
Ia mengatakan, selama perang mendirikan lingkaran penghafal Alquran di kamp yatim piatu Al-Baraka, yakni tujuh kamp di Gaza selatan yang hanya dihuni oleh anak-anak yang kehilangan ayah mereka dalam perang ini.
"Setiap pengungsian mempunyai kelompok penghafal Alquran, ada yang hafal seluruh Al-Quran, ada pula yang hafal sebagian,” ia menjelaskan.
Para anak-anak yatim dan yatim piatu ini menurut dua bertahan dalam kondisi yang sangat keras. “Namun mereka mampu mengatasi kesulitan dan membuktikan bahwa rakyat Palestina mampu melawan segala rintangan.”
Ia juga menegaskan bahwa banyak anak-anak yang butuh dukungan untuk menghafalkan Alquran di Gaza. “Mereka menghadapi kesulitan yang tak terbayangkan setelah kehilangan ayah mereka. Namun, mereka menunjukkan bahwa anak-anak Gaza memiliki ketahanan dan tekad yang tak tertandingi oleh anak manapun di dunia."
Shahd Sbeita, seorang gadis kecil yang ayahnya dibunuh oleh pasukan Israel selama perang mengatakan telah menghafalkan dua juz Alquran. “Ketika saya mulai menghafal, perang pecah dan saya terpaksa berhenti.”
"Setelah perang berakhir, saya kembali ke lingkaran hafalan. Insya Allah saya akan menyelesaikan seluruh Alquran." Ia menutup pidatonya dengan pesan kepada dunia: "Selamatkan Gaza. Jangan lupakan anak-anak Gaza."
Menurut Kementerian Pembangunan Sosial di Gaza, sekitar 40.000 anak-anak Palestina telah kehilangan salah satu atau kedua orang tuanya. Beberapa di antaranya menjadi satu-satunya yang selamat dari seluruh keluarga mereka akibat agresi tersebut, di mana pasukan Israel menggunakan semua jenis senjata selama dua tahun penuh.
Menurut Kementerian Kesehatan, jumlah korban jiwa akibat serangan Israel telah meningkat menjadi 68.280 orang syahid dan 170.375 orang luka-luka sejak 7 Oktober 2023.

5 hours ago
3




































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5244444/original/062594800_1749184393-ingredients-6800320_1280.jpg)







