Siswa Sekolah Garuda Disiapkan Beasiswa Lanjutkan Kuliah ke Luar Negeri

1 week ago 8

REPUBLIKA.CO.ID, BONE BOLANGO -- Pemerintah mulai mengenalkan 16 Sekolah Garuda secara serentak kepada publik pada Rabu (8/10/2025). Belasan sekolah itu tersebar di sejumlah wilayah Indonesia.

Staf Khusus Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Tjitjik Srie Tjahjandarie, pihaknya akan menyiapkan beasiswa bagi para siswa Sekolah Garuda untuk melanjutkan pendidikan tinggi, terutama di luar negeri. Namun, beasiswa itu bakal diberikan secara selektif kepada siswa yang berprestasi.

"Jadi nanti setelah proses ini, pasti akan ada seleksi siswa-siswa yang memang berprestasi untuk kemudian mendapatkan peluang studi pada perguruan tinggi yang terbaik di dunia, baik itu di luar negeri maupun di dalam negeri," kata Tjitjik di MAN Insan Cendekia Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, Rabu.

Dia menjelaskan, seleksi itu dilakukan lantaran pemerintah tidak mungkin untuk memberikan beasiswa kepada semua lulusan Sekolah Garuda. Proses seleksi dilakukan untuk benar-benar menyaring siswa yang memiliki kemampuan melanjutkan pendidikan di kampus ternama dunia.

Menurut Tjitjik, terdapat beberapa persyaratan untuk mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri. Salah satu syarat terpenting adalah nilai akademik yang mumpuni.

Meski demikian, Tjitjik memastikan, nilai bukan menjadi satu-satunya syarat mutlak untuk bisa kuliah di luar negeri. Pasalnya, para siswa juga harus bisa lolos seleksi untuk memasuki universitas top dunia.

"Tentunya juga bagaimana proses dia untuk bisa di perguruan tinggi yang ada di luar negeri atau perguruan tinggi terbaik itu, dia bisa memenuhi persyaratan itu, mendapatkan misalnya acceptance letter-nya, diterima karena memenuhi kriteria yang ada. Itu salah satu (syarat)," ujar Tjitjik.

Menurut dia, sejumlah persyaratan untuk mendapatkan beasiswa itu tentunya akan diumumkan secara terbuka kepada para siswa Sekolah Garuda. Dalam program itu, para guru tentunya akan memberikan pembinaan kepada para siswa agar bisa mendapatkan beasiswa tersebut.

Ihwal kuota penerima beasiswa, Tjitjik menyampaikan, belum bisa memastikannya. Namun, kuota beasiswa itu akan bertambah secara bertahap. Perihal kuota itu juga akan disesuaikan dengan kebutuhan.

"Sebenarnya (kuota) secara bertahap ya, karena beasiswanya itu tentunya juga kita sesuaikan dengan kebutuhan untuk berapa sebenarnya yang bisa kompetitif diterima," kata Tjitjik.

Dari 16 Sekolah Garuda yang diperkenalkan kepada publik, sebanyak 12 merupakan Sekolah Garuda transformasi. Sementara empat lainnya adalah Sekolah Garuda baru.

Tjitjik menjelaskan, pihaknya masih terus menyusun kurikulum yang bakal diterapkan di Sekolah Garuda. Diharapkan, kurikulum itu bisa mulai digunakan pada tahun ajaran 2026/2027.

"Nah ini sedang digodok dan harapannya itu sudah mulai diterapkan bersama-sama dengan Sekolah Garuda baru, yang dimana itu di tahun 2026," ucap Tjitjik.

Meski kurikulum Sekolah Garuda belum diterapkan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, akan mulai melakukan pelatihan kepada para para pengajar. Dengan begitu, para guru bisa secara perlahan mulai memasukkan pilar utama Sekolah Garuda dalam proses pembelajaran, khususnya di Sekolah Garuda transformasi yang telah memiliki siswa.

Pemerintah memiliki target dapat membangun 20 Sekolah Garuda baru hingga 2029. Selain itu, pemerintah juga menargetkan bisa membentuk 80 Sekolah Garuda transformasi hingga akhir periode kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto pada 2029.

Read Entire Article
Food |