Tentara Israel Bertumbangan, Panglima IDF Tolak Lanjutkan Perang di Gaza

13 hours ago 3

Tentara Israel menghadiri pemakaman rekannya yang tewas di Gaza, di pemakaman militer Mount Herzl di Yerusalem, 27 April 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Panglima militer Israel menyarankan para menteri kabinet agar tidak memerintahkan Pasukan Pertahanan Israel untuk memperluas operasi di Jalur Gaza. Mereka berdalih bahwa hal tersebut dapat secara signifikan membahayakan nyawa para sandera yang masih ditahan di daerah kantong Palestina.

Kepala Staf Letjen Eyal Zamir dilaporkan menyampaikan komentar tersebut kepada para menteri pada Ahad malam selama diskusi mengenai upaya mencapai kesepakatan dengan Hamas untuk gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera di Jalur Gaza. 

Dia juga menyatakan kekhawatirannya bahwa para sandera akan menjadi sasaran penyiksaan yang semakin intensif, kata media-media termasuk Channel 13, Channel 12, dan Haaretz. “Ada penganiayaan serius terhadap para sandera dan situasi mereka sangat buruk,” kata Zamir, menurut laporan tersebut, yang mengutip sumber yang mengetahui komentarnya.

Lima puluh sandera masih berada di Gaza, sekitar 20 diantaranya diperkirakan masih hidup. “Saya mendukung kekalahan Hamas,” kata Zamir, “Tetapi semakin kami memperdalam operasi ini, semakin kami membahayakan para sandera.”

Patut dicatat bahwa belakangan tentara Israel juga bertumbangan di Gaza. Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth mengungkapkan bahwa pada bulan Juni terjadi jumlah tertinggi tentara Israel yang terbunuh di Jalur Gaza sejak awal tahun, dengan 20 perwira dan tentara tewas. Media itu mencatat bahwa di antara korban tewas terdapat 15 orang yang tewas dalam pertempuran dengan perlawanan di kota Khan Younis di Jalur Gaza selatan pada 24 Juni.

Pada Rabu, media Israel melaporkan "insiden keamanan yang parah" di Jalur Gaza, dengan satu tentara tewas dan lainnya terluka. Situs web Israel melaporkan bahwa seorang tentara dari unit Egoz tewas dalam insiden penembak jitu di Jalur Gaza.

Media Israel juga melaporkan bahwa empat tentara terluka parah ketika sebuah alat peledak meledak menargetkan sebuah tank di Jalur Gaza. TV Al-Aqsa mengutip sumber pers yang mengatakan bahwa tentara Israel telah mengevakuasi sejumlah tentaranya yang terluka menyusul insiden keamanan di timur Kota Gaza.

Berita tentang operasi perlawanan Palestina yang baru muncul ketika wilayah timur Kota Gaza, termasuk lingkungan Shujaiya dan Tuffah, menjadi sasaran pemboman besar-besaran dari udara dan artileri Israel.

Read Entire Article
Food |