Tol Prambanan-Klaten Dibuka, Dinas Pariwisata DIY Siapkan Strategi Wisata Singkat di DIY

5 hours ago 7

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Beroperasinya Tol Prambanan-Klaten sejak 2 Juli 2025 lalu, dinilai membawa angin segar bagi sektor pariwisata sekaligus membuka peluang baru untuk meningkatkan ekonomi lokal di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, kunjungan wisatawan nusantara ke DIY sejak Januari hingga Mei 2025 tercatat 2.958.929 orang dengan wisatawan mancanegara mencapai 77.338 orang.

Dalam konteks ini, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY, Imam Pratanadi melihat hadirnya Tol Prambanan-Klaten sebagai peluang besar untuk kembali menggairahkan sektor pariwisata lokal. Ahli-ahli tak ingin momen ini terlewat, Dispar DIY telah merancang sejumlah langkah untuk menarik minat wisatawan agar tidak sekadar melintas, tetapi juga singgah dan mengeksplorasi berbagai destinasi unggulan yang ada.

Imam menyampaikan konsep short visit experience atau kunjungan wisata singkat akan menjadi strategi utama. Konsep ini menyasar para pengguna jalan tol yang memiliki waktu terbatas namun tetap ingin merasakan pengalaman berwisata di DIY.

"Wisata yang memungkinkan adalah wisata singkat dua sampai tiga jam. Bisa wisata kuliner, kerajinan, atau lokasi dengan spot foto yang menarik," ujar Imam, Jumat (11/7/2025).

Untuk memaksimalkan potensi tersebut, Imam mengatakan akan memasang papan penunjuk arah di pintu keluar tol yang mengarahkan wisatawan menuju destinasi terdekat dan memasang spanduk dengan barcode yang memuat informasi tentang destinasi DIY.  Selain itu, informasi digital berupa QR code juga akan ditempatkan di rest area terakhir sebelum keluar tol, agar pengendara mudah mengakses referensi tempat wisata yang tersedia di DIY.

Imam juga menyoroti pentingnya optimalisasi media digital sebagai sarana promosi efektif. Media sosial dan layanan seperti Google Maps, lanjutnya, akan digunakan untuk meningkatkan visibilitas destinasi yang dekat dengan jalur tol.

"Upaya ini agar destinasi di sekitar akses tol muncul sebagai rekomendasi otomatis bagi pengguna di rute tersebut," ucap Imam.

Lebih lanjut, Dispar DIY juga berencana menggandeng kalurahan-kalurahan di sekitar exit tol sebagai mitra utama. Konsep gerbang wisata akan dikembangkan dengan menampilkan UMKM lokal, penyediaan fasilitas umum seperti toilet dan lahan parkir, hingga materi promosi seperti brosur. 

Strategi kolaboratif pun akan diperluas, termasuk dengan pelaku wisata dan operator lokal. Imam menekankan, upaya ini tak lepas dari kebutuhan membangun pariwisata yang inklusif dan efisien secara anggaran.

"Kalurahan di sekitar exit tol sebagai gerbang wisata dengan mengangkat UMKM unggulannya. Ini diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan yang melintas," ujarnya.

Dengan luas wilayah yang relatif kecil dibandingkan Jawa Tengah, Imam menyakini DIY punya keuntungan aksesibilitas yang tinggi. Ia menilai wisatawan berpeluang langsung masuk ke berbagai destinasi utama tanpa harus banyak berhenti di jalur perbatasan.

Adapun destinasi yang diprediksi akan terdampak positif oleh peningkatan akses ini di antaranya kawasan Candi Prambanan, Tebing Breksi, Ratu Boko, Kaliurang, serta kawasan selatan DIY seperti Nglanggeran dan Pantai Parangtritis. Malioboro yang menjadi ikon Kota Yogyakarta pun berpotensi makin ramai dikunjungi.

"Dengan dibukanya tol Prambanan-Klaten ini, maka akan menimbulkan mobilisasi wisatawan lokal (short trip) khususnya wisatawan dari Jawa Tengah bagian Timur seperti Solo Raya, Boyolali, maupun Karanganyar," ungkapnya.

Read Entire Article
Food |