Tren Konsumtif Meningkat, Bank Mega Syariah Genjot Tabungan Digital

7 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bank Mega Syariah memperkuat strategi untuk meningkatkan minat menabung masyarakat, seiring dengan perubahan perilaku keuangan yang menunjukkan kecenderungan konsumtif. Melalui inovasi produk dan digitalisasi layanan, bank menghadirkan solusi yang relevan dengan kebutuhan nasabah masa kini.

“Berkurangnya minat masyarakat menabung menjadi tantangan perbankan, khususnya dalam memperoleh dana murah. Tren suku bunga rendah juga berdampak pada menurunnya daya tarik simpanan,” ujar Digital Business & Product Management Division Head Bank Mega Syariah, Benadicto Alvonzo Ferary, dalam keterangan resmi, Kamis (3/7/2025).

Untuk menjawab tantangan tersebut, Bank Mega Syariah menawarkan Tabungan Mesya Berkah, yang memungkinkan nasabah memilih hadiah sesuai keinginan. Bank juga menghadirkan program bebas biaya transaksi untuk produk tabungan transaksional serta Mesya Berkah Rencana Sesukanya yang menawarkan imbal hasil kompetitif setara deposito.

“Perencanaan keuangan saat ini bukan sekadar menyimpan uang, tapi juga menyangkut kemudahan akses, transparansi, dan manfaat jangka panjang,” kata Ben.

Strategi digital diperkuat lewat Digiberkah, tabungan berbasis aplikasi M-Syariah. Produk ini menawarkan setoran awal ringan, sistem bagi hasil, bebas biaya transfer dan tarik tunai, serta promosi transaksi digital. Per Mei 2025, nilai tabungan Digiberkah mencapai Rp12,4 miliar atau tumbuh 267 persen secara tahunan.

Bank Mega Syariah juga menggencarkan edukasi menabung haji sejak dini melalui kampanye GenHajj – Haji Mudah untuk Semua Generasi. Nasabah yang membuka tabungan haji atau umrah melalui M-Syariah berkesempatan mengikuti Program Haji Berkah dengan hadiah utama voucher haji khusus, serta hadiah lain seperti paket umrah, sepeda motor, dan smartphone.

Hingga Mei 2025, total tabungan haji tumbuh lebih dari 13 persen secara tahunan dengan jumlah rekening menembus 15 ribu, naik lima persen dibanding tahun sebelumnya. Secara keseluruhan, total tabungan Bank Mega Syariah mencapai Rp1,52 triliun, dengan dana murah atau CASA naik 25 persen menjadi Rp3,64 triliun. Porsinya meningkat dari 28,9 persen menjadi 33,1 persen.

Corporate Communication Division Head Bank Mega Syariah, Hanie Dewita, menyebut pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) tidak lepas dari loyalitas nasabah. “Per Mei 2025, nasabah kami mencapai lebih dari 472 ribu, naik 8 persen dari Mei 2024,” ucapnya.

Total DPK nonbank yang dihimpun mencapai Rp11,31 triliun, tumbuh 9,38 persen secara tahunan.

Data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menunjukkan mulai pulihnya kebiasaan menabung masyarakat. Indeks Menabung Konsumen (IMK) pada Juni 2025 mencapai 83,8, naik 4,8 poin dari bulan sebelumnya. Sebanyak 73,3 persen responden mengaku pernah menabung.

Direktur Group Riset LPS, Seto Wardono, menyebut kecenderungan menabung makin kuat. Persentase responden yang merasa nilai tabungannya lebih kecil dari rencana menurun dari 56,7 persen menjadi 52,5 persen, sementara ekspektasi bahwa tiga bulan ke depan adalah waktu tepat untuk menabung meningkat menjadi 42,6 persen.

Ia menambahkan, penguatan niat menabung turut dipengaruhi oleh stimulus ekonomi seperti bantuan sosial, subsidi upah, dan insentif transportasi saat libur sekolah.

Dengan tren positif ini, langkah Bank Mega Syariah memperkuat layanan digital dinilai tepat untuk menjangkau generasi muda dan keluarga yang mencari solusi keuangan praktis, fleksibel, dan aman.

Read Entire Article
Food |