REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menerapkan Teknologi Smart Hidroponik Bertenaga Surya untuk pemberdayaan masyarakat.
Kegiatan ini dilaksanakan di Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan (P4S) Hidroponik Generik, Jakarta Selatan, dengan dukungan Dana Hibah DPPM Kemdiktisaintek Tahun Anggaran 2025 melalui Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat, Sabtu (13/9/2025).
Program bertajuk “Smart Hidroponik Bertenaga Surya Terintegrasi Internet of Things (IoT) Guna Peningkatan Ekonomi dan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Masyarakat” ini dikelola dengan dana hibah sebesar Rp 39.631.000.
Rangkaian kegiatan mencakup penerapan teknologi smart hidroponik bertenaga surya terintegrasi IoT sebagai solusi produksi, serta pelatihan dan pendampingan manajemen usaha melalui penyusunan pembukuan keuangan dengan aplikasi Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SIAPIK).
Dosen dan mahasiswa yang tergabung dalam tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) menyalurkan bantuan Teknologi Tepat Guna berupa panel surya untuk mendukung pelaku UMKM hidroponik.
Tim ini diketuai Darto, SE, MM, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), dengan anggota Ir Helfi Gustia, M.Si, dari Fakultas Pertanian, serta Dr Nunung Cipta Dainy, S.P, M.Si, dari Fakultas Kedokteran dan Kesehatan.
Selain dosen, tim juga melibatkan mahasiswa, antara lain Raisa Ardiyanti dan Farah Aurellia Sasikirana dari Program Studi Manajemen, serta Niken Wulandari Dyrin dan Graiseld Raissa Erwanto dari Program Studi Agroteknologi.
Internet of Things (IoT) memungkinkan berbagai perangkat saling terhubung dan berkomunikasi melalui jaringan internet. Konsep ini dapat diterapkan baik pada pertanian konvensional berbasis tanah maupun sistem hidroponik.
Rancangan sistem kontrol berbasis IoT dirancang untuk mengukur intensitas cahaya, mengatur suhu udara, kelembapan, pH, serta TDS secara otomatis dengan bantuan sensor.
Darto, berharap dengan menggunakan energi matahari petani hidroponik tidak hanya mengurangi biaya operasional, juga mempromosikan penggunaan teknologi ramah lingkungan di skala rumah tangga.
"Harapannya, penggunaan energi surya yang bersih ini meminimalkan jejak karbon dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya energi terbarukan. Kegiatan ini juga terhubung dengan SDGs, pemenuhan Indikator Kinerja Utama (IKU) dan mendukung program Asta Cita Pemerintah," ujarnya dikutip Senin (15/9/2025).
Mitra PkM sekaligus Ketua P4S Hidroponik Generik, Latifah berharap program ini berdampak bagi kelanjutan usahanya baik dalam aspek produksi maupun aspek manajemen melalui penggunaan panel surya dan penerapan sistem kontrol IoT pada tanamana hidroponik serta mengapresiasi kontribusi Tim PKM Universitas Muhammadiyah Jakarta.
“Dulu biaya listrik per bulan mencapai Rp 1,5 juta, tapi dengan adanya panel surya ini potensi penghematan biaya listriknya bisa mencapai 40 persen," tutup Latifah.
Sebelumnya, pada Senin (1/9/2025), Tim PKM UMJ juga telah menyerahkan bantuan instalasi hidroponik 54 lubang dengan sistem Nutrient Film Technique (NFT) kepada mitra.
Ketua Tim, Darto, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung keberhasilan program tersebut.