Usai Swasembada Beras-Jagung, Kementan Siapkan 2 Agenda Besar Tahun Depan

3 days ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menegaskan arah kebijakan Kementerian Pertanian pada 2026 bergeser ke penguatan nilai tambah dan pemenuhan protein nasional. Fokus tersebut ditempuh setelah target swasembada beras dan jagung diproyeksikan tercapai pada akhir 2025.

Sudaryono, yang juga Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), menyampaikan pemerintah tidak lagi membuka impor beras dan jagung pada tahun berjalan. Capaian tersebut menjadi landasan untuk melompat ke dua agenda besar pada tahun depan.

“Tahun ini kita fokus pada swasembada beras dan jagung, insya Allah kita akan capai di akhir tahun karena tak mungkin impor lagi,” kata Sudaryono.

Ia memerinci dua target utama 2026 mencakup hilirisasi perkebunan dan peningkatan produksi peternakan nasional. Hilirisasi ditempatkan sebagai upaya menaikkan nilai tambah komoditas sekaligus memperkuat struktur industri berbasis pertanian.

“Nah, tahun depan itu ada dua program utama besar, yaitu hilirisasi perkebunan dan peningkatan produksi peternakan kita,” ujarnya.

Pada program hilirisasi, pemerintah menyiapkan anggaran sekitar Rp 9 triliun lebih yang digelontorkan selama tiga tahun untuk peremajaan 11 komoditas perkebunan. Komoditas tersebut meliputi tebu, kopi, kakao, pala, lada, gambir, serta sejumlah tanaman perkebunan lain yang telah dipetakan lokasinya.

“Hilirisasi perkebunan itu ada peremajaan beberapa komoditas, sudah ada anggarannya Rp 9 koma sekian triliun yang terbagi dalam tiga tahun,” ucap Sudaryono.

Ia menjelaskan program tersebut tidak berhenti pada peremajaan kebun, tetapi berlanjut ke pembangunan industri pengolahan seperti pabrik gula, pabrik cokelat, dan pengolahan kelapa. Skema pelaksanaannya melibatkan badan usaha milik negara (BUMN), petani, serta pihak swasta yang telah diidentifikasi di berbagai daerah.

Target kedua menyasar peningkatan produksi peternakan untuk menopang kebutuhan protein nasional, termasuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pemerintah menyiapkan dana investasi Rp 20 triliun dari Danantara untuk mendukung pakan, indukan, bibit, obat-obatan, hingga vaksin yang disalurkan ke seluruh Indonesia.

“Sudah ada dana Rp 20 triliun dari Danantara yang nanti diinvestasikan untuk kebutuhan pakan, indukan, bibit, obat-obatan, vaksin, dan lain-lain,” kata Sudaryono.

Ia menambahkan pengembangan peternakan akan melibatkan Kopdes Merah Putih dan peternak lokal, dengan dukungan asosiasi termasuk HKTI. Pemerintah juga mendorong keterlibatan pelaku usaha kecil dan menengah agar naik kelas sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dan kebijakan Menteri Pertanian.

Melalui dua agenda tersebut, Kementerian Pertanian menargetkan transformasi sektor pertanian dari hulu ke hilir berjalan lebih merata dan inklusif. Pemerintah berharap petani, peternak, dan pelaku usaha lokal mendapat manfaat langsung dari akselerasi kebijakan pada 2026.

Read Entire Article
Food |