Venezuela Umumkan Pengerahan Militer Besar-Besaran, Siap Hadapi Invasi AS

3 hours ago 2

Truk mengangkut tank ke timur dari Valencia, Venezuela, Rabu, 27 Agustus 2025, setelah pemerintah mengumumkan mobilisasi militer menyusul penempatan kapal perang AS di lepas pantai Venezuela.

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Pemerintah Venezuela, Selasa (12/11/2025), mengumumkan pengerahan militer besar-besaran di seluruh negeri sebagai tanggapan terhadap kehadiran angkatan laut dan udara Amerika Serikat yang terus berlanjut di lepas pantainya. Menteri Pertahanan Vladimir Padrino Lopez mengatakan hampir 200.000 personel militer telah dimobilisasi secara nasional dalam latihan yang disebutnya sebagai langkah balasan terhadap “ancaman” dari AS.

“Hampir 200.000 tentara telah dikerahkan di seluruh negeri untuk latihan ini,” kata Padrino Lopez kepada televisi pemerintah, seraya menambahkan bahwa langkah tersebut melengkapi operasi rutin angkatan bersenjata.

Pengerahan pasukan itu dilakukan bersamaan dengan tindakan legislatif baru. Pada hari yang sama, Majelis Nasional Venezuela mengesahkan undang-undang yang dirancang untuk memperkuat strategi pertahanan nasional di tengah meningkatnya aktivitas militer AS.

Presiden Majelis Nasional Jorge Rodriguez menyatakan bahwa undang-undang itu memperkenalkan “cara baru dalam menangani pengerahan, kepatuhan terhadap perintah, pergerakan pasukan, serta hubungan antara rakyat dan angkatan bersenjata.”

Langkah Caracas bertepatan dengan kedatangan kapal induk USS Gerald R. Ford, salah satu kapal perang terkuat di dunia, ke wilayah tersebut, yang memicu kekhawatiran akan eskalasi militer lebih lanjut. Angkatan Laut AS mengonfirmasi bahwa kapal induk itu kini beroperasi di bawah tanggung jawab Komando Selatan AS, yang meliputi Amerika Latin dan Karibia.

Washington menyatakan peningkatan kehadiran militernya di Karibia, yang disebut sebagai yang terbesar dalam beberapa dekade, bertujuan memerangi perdagangan narkoba. Operasi tersebut dilaporkan mencakup sedikitnya 19 serangan terhadap kapal di perairan internasional, dengan sedikitnya 75 korban jiwa.

Presiden Venezuela Nicolas Maduro membantah tuduhan keterlibatan negaranya dalam perdagangan narkoba dan menuduh Amerika Serikat “bersiap melancarkan perang” untuk menggulingkan pemerintahannya.

sumber : Antara

Read Entire Article
Food |