taufik sentana
Sastra | 2025-04-13 07:11:15
Aku Sakit, Engkau Tidak MenjengukKu*
Aku merasa seperti dedaunan yang layu, terpisah dari ranting yang memberiku kehidupan. Sakit hati yang kurasakan seperti hujan yang terus-menerus, membasahi setiap sudut jiwa.
Aku berpikir tentang hubungan kita, tentang ikatan yang pernah kita jalin. tentang hubungan yang hakiki.
Aku merasa seperti benang yang putus, tak lagi terhubung denganmu. Sakit hati ini membuatku mempertanyakan nilai-nilai yang pernah kita pegang bersama.
Tapi, dalam kesunyian ini, aku menemukan ayat-ayat yang tertulis dalam hatiku. "Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tidak ada yang berputus asa dari rahmat Allah, kecuali orang-orang yang kafir." (QS. Yusuf: 87)
Aku menyadari bahwa sakit dan luka ini adalah ujian, kesempatan untuk membersihkan diri dan memperkuat iman. Aku harus belajar untuk melepaskan ego dan membuka hati untuk menerima kasih dan rahmat-Nya yang luas.
Aku ingin menjadi seperti air yang mengalir, yang terus bergerak dan membersihkan dirinya. Aku ingin menjadi seperti bunga yang mekar, yang terus tumbuh dan berbunga.
Dalam sakit dan remuk redam ini, aku menemukan kesempatan untuk refleksi dan introspeksi. Aku menemukan bahwa aku harus tetap belajar untuk memaafkan dan melupakan, untuk melepaskan beban yang kurasakan. Dan menanti pertolonganNya yang pasti.
Aku berharap bahwa suatu hari nanti, aku akan dapat menjembatani jarak antara kita. Aku berharap bahwa kita akan dapat menghayati kembali, makna cinta, persaudaraan dan persatuan, dengan hati yang lebih terbuka dan lebih sabar.
Sampai saat itu tiba, aku akan terus berdoa dan berharap dalam duka zaman pengap. Aku akan terus berusaha untuk menjadi lebih luat, untuk menjadi lebih dekat dengan-Nya..
*sepotong sabda Nabi dalam hadis Qudsi

Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.