Laporan AHA menegaskan, sebagian besar makanan ultra proses memiliki dampak buruk terhadap kesehatan, khususnya kesehatan jantung.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Asosiasi Jantung Amerika (American Heart Association/AHA) mengeluarkan pedoman baru mengenai konsumsi ultraprocessed foods (UPF) atau makanan olahan tinggi proses yang kini menjadi bagian besar dari pola makan masyarakat modern. Panduan ilmiah tersebut diterbitkan dalam jurnal Circulation pada Jumat (3/10/2025), hanya beberapa hari sebelum laporan kedua Komisi Make America Healthy Again (MAHA) yang dipimpin Menteri Kesehatan Amerika Serikat Robert F Kennedy Jr.
Laporan AHA menegaskan, sebagian besar makanan ultra proses memiliki dampak buruk terhadap kesehatan, khususnya kesehatan jantung. “Sebagian besar makanan olahan tinggi lemak, garam, dan gula harus dikurangi secara signifikan,” kata Christopher Gardner, Wakil Ketua tim penulis laporan dan profesor kedokteran di Stanford University, dikutip dari CNN, Senin (6/10/2025).
Namun, AHA juga menyebut ada sebagian kecil kategori makanan olahan yang dapat dikonsumsi dalam jumlah wajar, seperti roti gandum utuh, yogurt rendah gula, saus tomat tanpa tambahan garam, serta selai kacang atau kacang-kacangan alami. Meski begitu, kelompok ini tetap perlu diawasi agar tidak berubah menjadi produk tinggi gula dan garam.
“Kita tidak bisa begitu saja memberi kelonggaran kepada industri hanya karena ada sedikit produk yang lebih sehat dari mayoritas makanan ultraprocessed,” ujar Gardner. “Masalahnya bukan hanya kadar lemak, gula, dan garam, tapi juga bahan tambahan kosmetik yang membuat orang makan berlebihan.”
Menurut data terbaru Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), sekitar 55 persen asupan kalori harian masyarakat dewasa Amerika berasal dari makanan ultra proses. Angka ini bahkan mencapai 62 persen pada anak-anak dan remaja berusia 1–18 tahun.
Kondisi ini mengkhawatirkan karena berbagai studi menunjukkan hubungan antara konsumsi makanan ultra proses dengan peningkatan risiko penyakit kronis. Sebuah tinjauan terhadap 45 meta-analisis yang melibatkan hampir 10 juta orang menemukan, setiap tambahan satu porsi makanan ultra proses per hari dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular hingga 50 persen.
Konsumsi berlebih juga dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas sebesar 55 persen, gangguan tidur 41 persen, diabetes tipe 2 sebesar 40 persen, dan depresi sebesar 20 persen.
Kelompok Makanan...