REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan pemulihan listrik di Aceh dilakukan secara bertahap pascabencana banjir dan longsor demi menjaga keselamatan warga. Langkah tersebut diambil karena kerusakan infrastruktur distribusi masih terjadi di sejumlah wilayah.
Pemerintah mencatat sistem kelistrikan Aceh secara umum telah kembali normal. Namun, empat kabupaten masih mengalami pemadaman bergilir lantaran jaringan tegangan rendah belum sepenuhnya pulih.
“Di Aceh ada empat kabupaten yang tingkat penyalaannya masih di bawah 50 persen, yakni Aceh Tamiang, Bener Meriah, Gayo Lues, dan Aceh Tengah,” kata Bahlil dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (20/12/2025).
Ia menjelaskan gangguan tersebut tidak bersumber dari pembangkit listrik. Pasokan energi tersedia, tetapi kondisi fisik jaringan di lapangan belum memungkinkan penyalaan penuh.
“Ini terjadi bukan karena pembangkit listriknya tidak bisa tersuplai, tetapi karena infrastruktur kita di lapangan, khususnya jaringan tegangan rendah, belum sepenuhnya terselesaikan,” ujar Bahlil.
Pemerintah menahan penyalaan total di sejumlah titik dengan mempertimbangkan faktor keselamatan. Sejumlah wilayah masih tergenang air dan akses jalan belum sepenuhnya pulih.
“Kalaupun dipaksakan untuk dihidupkan, itu bisa berdampak pada keselamatan saudara-saudara kita yang ada di sana,” tutur Bahlil.
Secara bertahap, kondisi kelistrikan Aceh menunjukkan perbaikan. Banda Aceh telah kembali menyala normal dengan daya 120 megawatt, setara dengan kondisi sebelum bencana.
Pemadaman bergilir di empat kabupaten tersisa dipicu kerusakan jalan, tiang, dan menara listrik. Sejumlah infrastruktur yang sempat diperbaiki bahkan kembali roboh akibat debit air yang meningkat.
Pemerintah melibatkan PLN, Kementerian ESDM, TNI-Polri, serta masyarakat setempat untuk mempercepat perbaikan jaringan. Sistem backbone kelistrikan Sumatera, termasuk Bireuen dan Arun, telah terhubung sehingga pemulihan kini bergantung pada penyelesaian jaringan tegangan rendah.
Pemulihan listrik Aceh menjadi bagian dari pengamanan sektor energi selama Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Pemerintah menargetkan penyalaan penuh dilakukan secara aman seiring rampungnya perbaikan infrastruktur di lapangan.

3 hours ago
2




































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344879/original/037827700_1757495713-Kota_Semarang.jpg)








