Bali Diterjang Banjir, Menteri LH Soroti Minimnya Tutupan Hutan Hulu

3 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol Nurofiq mengidentifikasi tutupan hutan di daerah aliran sungai (DAS) hulu Bali tergolong minim. Ini diperkirakan memicu banjir di sejumlah kabupaten/kota di Pulau Dewata, selain karena cuaca ekstrem.

“Kami memang harus mengubah semua detail rencana lanskap kita,” kata Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq di sela memberikan edukasi lingkungan kepada pelajar Sekolah Rakyat Menengah Pertama 17 di Tabanan, Bali, Sabtu (13/9/2025).

Menteri LH menjabarkan DAS hulu Bali hingga di kawasan Gunung Batur, tutupan hutan atau vegetasi hijau sangat kecil, yakni kurang dari empat persen.

Ia merinci dari sekitar 49 ribu hektare DAS, tutupan hutan yang berfungsi menyerap air dan memperkuat tanah kurang dari 1.200 hektare.

Untuk itu, ia mengajak semua pihak perlu melakukan upaya pembenahan lanskap Bali.

Sementara itu, lanjut dia, dari sisi hilir, upaya pemerintah daerah dalam menyelesaikan persoalan sampah masih menghadapi tantangan.

“Timbulan sampah sebagian menyumbat daerah drainase. Itu kita harus berubah total. Semua upaya saat ini menuju itu,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, ia mengajak semua pihak untuk mendukung upaya pemerintah daerah di Bali mengurangi sampah plastik, misalnya pelarangan produksi air kemasan di bawah ukuran satu liter, pengelolaan sampah dari sumber/hulu hingga membatasi penggunaan plastik sekali pakai.

“Kalau tidak didukung kita semua, tidak akan selesai (soal sampah). Jadi, perlu menggerakkan semua komponen yang ada, masyarakat, pemerintah, dunia usaha, NGO, media, semua wajib, harus bersama-sama,” ucapnya.

Pihaknya juga terus memantau upaya Pemerintah Provinsi Bali dalam memetakan kawasan yang mengalami alih fungsi lahan.

Menteri Hanif siap mendukung dan membantu Gubernur Bali Wayan Koster dalam melakukan penegakan hukum terkait persoalan lingkungan.

“Kami sudah sampaikan kepada Gubernur Bali kalau memang diperlukan, kami akan turun untuk melakukan penegakan hukum maupun penguatan data lingkungan,” ucapnya.

Sebelumnya, pada Rabu (10/9) dini hari, tujuh kabupaten/kota di Bali dilanda banjir dan tanah longsor setelah hujan kategori ekstrem terjadi sejak Selasa (9/9) pagi.

Tujuh kabupaten itu, yakni Kota Denpasar, Jembrana, Gianyar, Klungkung, Tabanan, Karangasem, dan Badung.

Berdasarkan data sementara BPBD Bali per Jumat (12/9) sebanyak 17 orang tewas dan lima korban dalam pencarian.

Saat ini, Pulau Dewata masih dalam status tanggap darurat selama sepekan hingga 17 September 2025, setelah banjir yang dominan melanda Bali bagian selatan.

sumber : ANTARA

Read Entire Article
Food |