Benarkah Jahe Redakan Mual dan Gangguan Pencernaan?

5 hours ago 1

Pedagang memperlihatkan jahe di pasar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Jahe telah lama dikenal sebagai bahan alami yang membantu mengatasi gangguan pencernaan. Hingga kini, rempah tersebut masih populer digunakan di berbagai belahan dunia, termasuk dalam bentuk suplemen. Di Amerika Serikat, suplemen jahe bahkan termasuk dalam daftar suplemen paling laris, mengalahkan produk berbahan teh hijau dan echinacea.

Namun, seberapa efektif sebenarnya jahe dalam meredakan mual dan sakit perut? Sejumlah pakar menyebut, meski penelitian yang ada masih terbatas, hasilnya cukup menjanjikan.

“Penelitian yang tersedia menunjukkan jahe dapat menjadi pilihan aman dan efektif untuk mengatasi mual dan muntah dalam konteks tertentu,” kata dr Michael Curley, ahli gastroenterologi dari Dartmouth Hitchcock Medical Center di New Hampshire, dilansir dari Channel News Asia, Senin (6/10/2025).

Jahe mengandung dua senyawa utama, yaitu gingerol dan shogaol, yang diyakini dapat menghambat jalur saraf penyebab mual di otak dan saluran pencernaan. “Keduanya membantu mencegah pusat muntah di otak agar tidak aktif,” jelas Megan Crichton, peneliti dan ahli gizi dari Queensland University of Technology, Australia.

Beberapa penelitian juga menunjukkan jahe dapat mempercepat pengosongan lambung sehingga membantu mengurangi rasa penuh dan tidak nyaman setelah makan.

Dalam tinjauan studi tahun 2025, tim peneliti yang dipimpin dr Keshab Paudel dari Burrell College of Osteopathic Medicine di Florida menemukan konsumsi suplemen jahe antara 500 mg hingga 1.500 mg per hari dapat membantu meredakan mual pada ibu hamil. Meski tidak secara signifikan mengurangi frekuensi muntah.

Penelitian lain pada 2024 terhadap pasien kemoterapi menunjukkan hasil serupa. Mereka yang mengonsumsi 1.200 mg bubuk jahe per hari mengalami gejala mual lebih ringan dibandingkan kelompok plasebo.

Ragam Bentuk Jahe...

Read Entire Article
Food |