REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir menyatakan PSSI mengevaluasi total kompetisi sepak bola Liga 4 Indonesia setelah drawing atau proses undian liga itu yang kontroversial. Undian Liga 4 juga dimintanya untuk diulang.
"Kami me-review total, tidak hanya drawing-nya, tapi sistem kompetisinya," kata Erick kepada wartawan di Jakarta, Senin (14/4/2025).
Undian putaran nasional Liga 4 yang digelar Kamis pekan ini dan disiarkan dalam kanal YouTube PSSI TV menjadi sorotan publik ketika mengundi Grup N, yang hasilnya diisi Persewangi Banyuwangi bersama Papua Tengah, Jawa Timur 4, dan Jawa Barat 2. Proses pengundian ditanggapi luas oleh warganet karena kertas terlipat yang tertulis nama tim dinilai bukan berasal dari bola undian.
Erick mengaku telah menanggapi proses undian tersebut bahwa hal itu salah dan mencederai sepak bola. Oleh sebab itu, PSSI mengevaluasi total Liga 4.
Erick menegaskan PSSI juga melakukan investigasi yang jika ditemui ada praktik pengaturan pertandingan untuk menguntungkan pihak tertentu (match fixing) maka akan diproses secara hukum.
"Yang jelas, di lapangan terjadi hal-hal yang kita tidak inginkan. Dan sudah ada kerja sama kita dengan Kepolisian dan Kejaksaan. Match fixing itu harus kita sikat," katanya.
Erick menyatakan komitmen PSSI dalam membersihkan liga-liga di Indonesia dari praktik match fixing. Ia menyebutkan salah satu yang telah berjalan dengan baik yaitu di Liga 1.
Pada kompetisi Liga 2, kata dia, juga dilakukan dengan membuka wacana baru dengan sistem peningkatan aspek perwasitan, termasuk dengan memberlakukan teknologi Video Assistant Referee (VAR) dalam setiap pertandingan.
"Supaya kita semua bisa rapi-rapi. Liga 1, Liga 2. Semua jadi baik. Sehingga (di tingkat) grassroot, di bawahnya (seperti) Elite Pro Akademi juga baik," katanya.
sumber : Antara