Fimela.com, Jakarta Tradisi menjadi pemantik kreativitas dalam setiap gelas. dibiarkan muncul secara alami. Para pendiri percaya bahwa tim adalah jantung bar, sehingga perhatian utama diberikan kepada bartender Bali dan Indonesia yang meracik, menuangkan, sekaligus berbagi kisah mereka lewat setiap minuman.
Pendekatan ini yang membuat KAWI terasa berbeda: bagi wisatawan, menjadi kesempatan untuk mencicipi sekaligus memahami budaya lokal secara autentik, sementara bagi penduduk setempat, ini adalah bar yang benar-benar terasa milik mereka sendiri.
KAWI UBUD koktail lebih dari sekadar resep. Koktail adalah percakapan—antara tradisi dan modernitas, antara ingatan dan penemuan, antara orang-orang yang membuatnya dan para tamu yang meminumnya.
Racikan yang penuh makna
Ide di balik KAWI bukan untuk mengikat “ke-Indonesia-an” dalam satu definisi tunggal. Sebaliknya, ke-Indonesia-an Filosofi itu hidup dalam koktail. TEH mengambil kenyamanan sehari-hari dari teh—minuman yang bisa ditemukan di warung mana saja di Indonesia—lalu memberinya bentuk dan
kedalaman layaknya sebuah Old Fashioned. Favorit lain, DAUN KAYU MANIS, berawal dari ramuan herbal berbasis kayu manis dan lahir kembali sebagai highball yang menyegarkan. Ini bukan sekadar twist yang cerdik; melainkan minuman yang membawa rasa tempat, berubah menjadi sesuatu yang mungkin tak terduga tapi langsung terasa dekat.
Menu yang terasa hidup, selalu berkembang
Reaksi yang muncul seringkali menunjukkan segalanya. Penduduk setempat tersenyum saat mencicipi sesuatu yang mengingatkan mereka pada masa kecil atau masa-masa yang lebih sederhana. Tamu-tamu internasional, yang mencicipi rasa baru, mendekat dengan rasa ingin tahu, bertanya tentang kisah di balik bahan-bahannya. Dalam kedua kasus tersebut, minuman tersebut membuka pintu—membuat orang merasa menjadi bagian dari sesuatu yang familiar sekaligus baru.
Sebagian besar kreativitas ini berasal dari kesediaan tim untuk menghadirkan kehidupan mereka sendiri. Para bartender didorong untuk bereksperimen dengan ide-ide yang diambil dari resep keluarga, camilan favorit, atau bahan-bahan yang memiliki makna pribadi. Tidak semua percobaan berhasil masuk ke dalam menu, tetapi prosesnya sendiri memicu arah baru.
Hasilnya adalah menu yang terasa hidup, selalu berkembang, dan selalu berakar pada pengalaman nyata. KAWI menunjukkan bahwa tradisi tak harus disimpan dalam gelas—tradisi dapat dibentuk ulang, diinterpretasi ulang, dan dituang kembali. Dengan memperlakukan ke-Indonesiaan sebagai sumber inspirasi, alih-alih sekadar ide yang tetap, bar ini membuktikan bahwa warisan dan kreativitas dapat berjalan beriringan. Setiap minuman mengandung keduanya: rasa hormat terhadap asal usulnya, dan kegembiraan atas ke mana ia akan melangkah.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.