Festival Perak Kotagede 2025, Menghidupkan Kembali Kejayaan Kota Perak Yogyakarta

4 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Setelah sukses dengan gelaran pertamanya pada Mei 2025, para pengrajin perak bersama Kemantren Kotagede kembali mengadakan Festival Perak Kotagede di Universitas Cendekia Mitra Indonesia, Kota Yogyakarta, Kamis (23/10/2025). Festival ini menjadi wadah untuk menghidupkan kembali ingatan masyarakat terhadap Kotagede sebagai pusat kerajinan perak dan perhiasan' khas Yogyakarta, sekaligus penghasil perak terbesar di Indonesia.

Tahun ini, Festival Perak Kotagede mengusung tema 'Jejak Perak, Inspirasi Futuristik: Dari Tradisi ke Inovasi'. Tema tersebut merepresentasikan perjalanan panjang seni perak Kotagede dari masa ke masa yang tetap mempertahankan jati diri kuat sebagai karya seni bernilai tinggi. Selain menggambarkan kekayaan tradisi, festival ini juga menegaskan semangat pembaruan, di mana warisan klasik berpadu dengan inovasi desain modern yang relevan di pasar global.

Mantri Pamong Praja Kemantren Kotagede, Komaru Ma’arif menyampaikan bahwa penyelenggaraan festival ini menjadi momentum penting untuk membangkitkan kembali kejayaan perak Kotagede yang sempat meredup.

“Berkaca dari perjalanan perak, khususnya perak Kotagede, di mana Kotagede sudah lama dikenal sebagai kota pengrajin perak, kini pamornya mulai kalah bersaing dengan kerajinan lain. Dari kondisi itu, kami di Kemantren Kotagede ingin kembali membangkitkan dan mengingatkan masyarakat akan kejayaan perak Kotagede. Lebih dari itu, kami ingin memperluas pengenalan perak kepada masyarakat umum di seluruh Indonesia melalui Festival Perak ini,” ujarnya.

Kerajinan perak Kotagede yang telah berkembang sejak abad ke-16 pada masa Kerajaan Mataram Islam menjadi inspirasi utama dalam festival ini. Motif peraknya terinspirasi dari budaya Jawa, seperti ornamen Masjid Mantingan, Candi Prambanan, dan batik kawung, menonjolkan keunikan serta detail estetika tinggi yang khas dibandingkan daerah lain. Festival ini juga menyoroti pentingnya inovasi agar kerajinan perak tetap relevan di era modern melalui desain dan teknik baru yang menggabungkan nilai tradisi dengan sentuhan futuristik.

Beragam kegiatan menarik yang disiapkan, mulai dari workshop perhiasan dengan biaya promosi sebesar Rp 100 ribu bagi peserta yang ingin belajar membuat cincin atau liontin perak dan membawa pulang hasil kreasinya, hingga pameran kolaboratif antara pengrajin dan desainer muda. Festival ini juga menampilkan demonstrasi tatah dan penyepuhan perak, serta meluncurkan sistem informasi berbasis website dan aplikasi Augmented Reality (AR) sebagai bentuk inovasi digital untuk mempromosikan produk perak Kotagede ke pasar nasional maupun internasional.

Dalam kerja sama dengan dunia pendidikan, festival ini turut melibatkan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) melalui pengembangan platform digital pendukung. Kepala Biro Penjamin Mutu Akademik UKDW, Yetli Oslan menjelaskan bahwa pihaknya tengah berfokus pada aplikasi E-Katalog Teko Perak, sebuah sistem yang menampilkan profil dan karya para pengrajin Kotagede secara daring.

“Kerja sama kami tahun ini berfokus pada aplikasi E-Katalog Teko Perak. Aplikasi ini belum sampai tahap jual beli, tetapi lebih pada memperkenalkan apa yang sudah kita miliki seperti pengrajin, karya, serta keunikan masing-masing. Dengan platform digital ini, masyarakat dari mana pun dapat mengenal Kotagede tanpa harus datang langsung. Semoga langkah ini menjadi awal untuk mengembalikan Kotagede sebagai kota perak yang membanggakan,” ungkapnya.

Festival ini juga menampilkan hiburan seni budaya seperti tari klasik, gamelan, dan fashion show dengan elemen perak yang menonjolkan keindahan kriya lokal. Area kuliner turut disediakan agar pengunjung dapat menikmati hidangan khas Yogyakarta dalam suasana hangat dan interaktif.

Melalui Festival Perak Kotagede, panitia berharap kegiatan ini menjadi ajang kolaborasi antara pengrajin, pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat. Festival ini sekaligus menjadi simbol keberlanjutan budaya dan inovasi agar Kotagede tetap menjadi pusat industri perak terkemuka di Indonesia.

Read Entire Article
Food |