Forkom SSB Bali Batalkan Aksi Setelah Bertemu Gubernur Koster

10 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR, – Forum Komunikasi Swakelola Sampah Bali (Forkom SSB) memutuskan untuk tidak melanjutkan rencana aksi demonstrasi setelah bertemu dengan Gubernur Bali, Wayan Koster, pada Rabu (tanggal 18). Pertemuan ini terjadi menyusul rencana penutupan TPA Suwung pada 23 Desember 2025.

Pertemuan yang berlangsung pada pukul 11 siang itu menghasilkan keputusan penting. Ketua Forkom SSB, I Wayan Suarta, menyatakan bahwa gubernur telah merespons dengan baik keinginan mereka, sehingga aksi yang semula direncanakan pada tanggal 18 dibatalkan.

Sebelumnya, Forkom SSB yang terdiri dari 235 pelaku usaha mengancam akan melakukan aksi ke Kantor Gubernur Bali. Mereka menentang keputusan penutupan TPA Suwung yang selama ini menampung sampah dari Denpasar dan Badung.

Dalam audiensi tersebut, Pemprov Bali menjelaskan bahwa penutupan TPA Suwung harus dilakukan untuk menghindari sanksi pidana dari Kementerian Lingkungan Hidup jika penutupan tidak dilakukan tepat waktu. Gubernur Koster telah meminta perpanjangan waktu, dan batas terakhir yang diberikan adalah 23 Desember 2025.

“Kami disarankan untuk menunggu proses negosiasi antara Pemkot Denpasar dan Pemkab Badung dengan pusat hingga batas waktu tersebut,” jelas Wayan Suarta. Gubernur Koster berharap agar kedua pemkot dapat menyelesaikan masalah ini sebelum batas akhir.

Solusi Alternatif Pengelolaan Sampah

Pada pertemuan itu, dijelaskan juga tentang alternatif pengelolaan sampah seperti penggunaan TPST, TPS3R, dan teba moderen. Forkom SSB mengapresiasi penjelasan tersebut, namun Wayan Suarta menekankan bahwa volume sampah di Denpasar dan Badung terlalu besar untuk diatasi dengan cara ini saja.

Wayan Suarta menjelaskan bahwa sampah dari berbagai sumber—seperti hotel, restoran, vila, rumah sakit, serta sampah kiriman dari pantai—menjadi beban yang tidak bisa diselesaikan sepenuhnya di sumbernya. Ia menekankan perlunya pembukaan kembali TPA Suwung hingga proyek pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL) berjalan dengan baik.

Pemanfaatan teknologi insinerator besar diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang. Saat ini, insinerator kecil dan langkah pengolahan lainnya belum cukup efektif untuk menyelesaikan permasalahan sampah yang ada, tambahnya.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara

Read Entire Article
Food |