Graham Potter Terbuka Latih Timnas Swedia Usai Pemecatan Jon Dahl Tomasson

3 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan pelatih West Ham United, Graham Potter, menyatakan terbuka untuk melatih tim nasional Swedia setelah pemecatan Jon Dahl Tomasson pada Selasa (14/10/2025). Pelatih asal Inggris itu mengaku memiliki ikatan emosional kuat dengan Swedia, negara yang menjadi tempatnya meraih kesuksesan besar di awal karier kepelatihannya.

Tomasson diberhentikan dari jabatannya menyusul hasil buruk Swedia di babak kualifikasi Piala Dunia 2026. Tim berjuluk Blagult itu terpuruk di dasar klasemen grup dengan hanya mengantongi satu poin dari empat pertandingan. Situasi ini membuat Federasi Sepak Bola Swedia (SvFF) segera mencari pengganti yang mampu mengembalikan performa tim.

“Saya sedang tidak bekerja dan terbuka untuk apa pun yang saya rasa dapat saya kontribusikan,” ujar Potter kepada media Swedia, Fotbollskanalen, dari kediamannya di Swedia.

Potter dikenal publik Swedia lewat prestasinya bersama klub Ostersunds FK. Selama lebih dari tujuh tahun menangani klub tersebut, ia berhasil membawa Ostersund menapaki jalan dari divisi keempat hingga mencapai kompetisi Eropa. Capaian itu membuat namanya disegani dalam dunia sepak bola Swedia.

Pelatih berusia 50 tahun itu mengaku memiliki kedekatan personal dengan negara Skandinavia tersebut. Ia menyebut Swedia telah memberinya banyak pengalaman berharga, baik secara profesional maupun pribadi. Dua anaknya lahir di Swedia, dan ia menilai sudah memahami karakter masyarakat serta budaya sepak bola di negara itu.

“Saya memiliki perasaan yang kuat untuk Swedia. Saya sangat bersyukur atas sepak bola Swedia. Dua anak saya lahir di sini, dan saya merasa punya pemahaman yang mendalam tentang negara ini dan budaya sepak bolanya,” tutur Potter.

Setelah sukses di Swedia, Potter melanjutkan kariernya di Inggris dengan melatih Swansea City, Brighton & Hove Albion, hingga Chelsea. Namun, masa kepelatihannya di dua klub London, Chelsea dan West Ham, tidak berlangsung lama. Di West Ham, ia hanya bertahan beberapa bulan sebelum kontraknya berakhir pada September lalu.

Kini, Potter mengatakan dirinya tengah menimbang langkah berikut yang benar-benar sesuai dengan nilai dan tujuan pribadinya. Ia menegaskan, keputusan menerima pekerjaan baru bukan soal gengsi atau jabatan, tetapi tentang keyakinan bahwa ia bisa membawa perubahan.

“Saya berada di titik di mana hal berikutnya yang saya ambil haruslah sesuatu yang benar-benar saya yakini. Saya perlu merasa bisa membantu dan mendapat dukungan,” kata Potter. “Saya sudah mendapatkan banyak pengalaman dan bersyukur atas karier saya sejauh ini. Tapi saya baru berusia 50 tahun dan masih punya banyak hal untuk ditawarkan.”

Ia juga membantah rumor yang menyebut sudah menjalin komunikasi dengan federasi sepak bola Swedia. Menurutnya, belum ada pembicaraan resmi. Namun, jika SvFF menghubunginya, faktor finansial tidak akan menjadi pertimbangan utama dalam mengambil keputusan.

“Saya beruntung memiliki karier seperti ini. Itu berarti kondisi keuangan saya sangat baik,” ujar Potter. “Sudah sampai pada titik di mana saya tidak perlu lagi mempertimbangkan uang sebagai alasan untuk menerima atau menolak pekerjaan.”

Potter kini masuk dalam radar calon pelatih timnas Swedia bersama beberapa nama lain dari Eropa. SvFF dikabarkan akan mengambil keputusan sebelum jeda internasional berikutnya pada November mendatang.

sumber : Reuters

Read Entire Article
Food |