Jejak Karbon Perang Israel di Gaza Lampaui Emisi 100 Negara

15 hours ago 5

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Berdasarkan laporan The Guardian, Mei 2025 lalu, jejak karbon dari serangan Israel di Gaza diperkirakan lebih besar daripada emisi tahunan pemanasan global dari lebih dari seratus negara. Kondisi ini memperburuk darurat iklim global di tengah tingginya jumlah korban sipil, menurut penelitian terbaru.

Studi yang dibagikan secara eksklusif kepada The Guardian menemukan biaya iklim jangka panjang dari penghancuran, pembersihan, dan pembangunan kembali Gaza bisa mencapai lebih dari 31 juta ton setara karbon dioksida (tCO2e). Jumlah tersebut melebihi gabungan emisi gas rumah kaca tahunan 2023 dari Kosta Rika dan Estonia, sementara saat ini tidak ada kewajiban bagi negara untuk melaporkan emisi militer kepada badan iklim PBB.

Pemboman tanpa henti, blokade, dan penolakan Israel untuk mematuhi putusan pengadilan internasional menyoroti ketimpangan kekuatan militer antara kedua pihak, serta dukungan militer, energi, dan diplomatik hampir tanpa syarat yang diterima Israel dari sekutu seperti Amerika Serikat dan Inggris.

Sementara bahan bakar bunker dan roket Hamas hanya menyumbang sekitar 3.000 ton CO2e, atau 0,2 persen dari total emisi konflik langsung. Sebanyak 50 persen emisi berasal dari penggunaan senjata, tank, dan amunisi oleh militer Israel (IDF).

Penelitian yang diterbitkan oleh Social Science Research Network ini merupakan bagian dari gerakan yang berkembang untuk menuntut pertanggungjawaban negara dan korporasi atas biaya iklim dan lingkungan dari perang serta pendudukan, termasuk dampak jangka panjang terhadap tanah, pangan, dan air, serta proses pemulihan pascakonflik.

Ini merupakan analisis ketiga dan paling komprehensif oleh tim peneliti dari Inggris dan Amerika Serikat tentang biaya iklim dari serangan Israel ke Palestina selama 15 bulan, yang telah menewaskan lebih dari puluhan ribu warga Palestina dan menyebabkan kerusakan infrastruktur serta bencana lingkungan yang luas.

Secara keseluruhan, para peneliti memperkirakan biaya iklim jangka panjang dari penghancuran militer Israel di Gaza, serta konflik regional dengan Yaman, Iran, dan Lebanon, setara dengan mengisi daya 2,6 miliar ponsel pintar atau mengoperasikan 84 pembangkit listrik berbahan bakar gas selama setahun. Ini termasuk 557.359 tCO2e dari pembangunan jaringan terowongan Hamas dan tembok pembatas Israel.

Konflik kembali memanas setelah Israel secara sepihak melanggar gencatan senjata dua bulan, dan temuan ini dapat digunakan untuk menghitung klaim reparasi di masa depan.

Read Entire Article
Food |