Kemenhub Inspeksi 257 Bandara Jelang Angkutan Udara Nataru 2025–2026

3 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaksanakan inspeksi kesiapan operasional bandar udara dalam rangka penyelenggaraan angkutan Natal Tahun 2025 dan Tahun Baru 2026 di 257 bandara. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Lukman F Laisa menyampaikan inspeksi bandar udara ini dilakukan oleh inspektur Bandar Udara kantor pusat bersama dengan inspektur bandar udara Kantor Otoritas Bandar Udara (OBU) I sampai X.

Lukman mengatakan inspektur Bandar Udara kantor pusat melaksanakan inspeksi di 12 bandar udara (Bandar Udara Husein Sastranegara, Bandar Udara Binaka, Bandar Udara Morowali, Bandar Udara Adi Sutjipto, Bandar Udara Lede Kalumbang, Bandar Udara Betoambari, Bandar Udara Umbu Mehang Kunda, Bandar Udara Depati Amir, Bandar Udara Silampari, Bandar Udara Kalimarau, Bandar Udara Sultan Babullah, dan Bandar Udara H.Asan Sampit). Lukman mengatakan inspektur Bandar Udara Kantor OBU melaksanakan inspeksi di 245 bandar udara pada masing-masing wilayah kerjanya.

"Unsur utama pelaksanaan inspeksi difokuskan pada sisi udara (Runway, Taxiway, Apron, Alat Bantu Visual, sistem kelistrikan dan pelayanan darurat  termasuk juga pemeriksaan sistem dan fasilitas drainase) serta pemeriksaan sisi darat (terminal penumpang), selain itu kesiapan inspektur juga menjadi unsur penting pelaksanaan inspeksi," ujar Lukman dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (12/12/2025).

Lukman menyebut hasil evaluasi dari inspeksi yang dilakukan oleh Inspektur Bandar Udara nantinya akan rekap dan diserahkan kepada Direktur Bandar Udara dan Kepala Kantor OBU. Lukman menyampaikan hasil dari inspeksi para inspektur ini  harus ditindaklanjuti oleh unit penyelenggara bandar udara terkait, sehingga pada saat pelaksanaan Nataru semua berjalan dengan lancar, aman dan selamat.

"Untuk kewaspadaan cuaca ekstrem dan bencana alam, Ditjen Hubud telah memberikan arahan dan kebijakan kepada Kepala OBU, Kepala UPBU dan stakeholders penerbangan," sambung Lukman. 

Lukman menyampaikan pihaknya meminta pejabat terkait meningkatkan kewaspadaan operasional terhadap kondisi cuaca ekstrem dan bencana alam; menyampaikan informasi perubahan cuaca, kondisi runway, dan informasi keselamatan penerbangan kepada pilot; melakukan pengamatan runway secara berkala, mencegah dan membersihkan potensi bahaya (FOD/condaminants); berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk menjaga dan meningkatkan pelayanan penerbangan.

Lukman meminta para pemangku kepentingan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem, bencana alam dan keadaan darurat demi menjaga keselamatan, keamanan dan pelayanan; berkoordinasi dan berkolaborasi dengan instansi terkait apabila terjadi bencana alam  untuk penanganan cepat dan teratur; melaporkan segera kepada Dirjen Hubud dan jajaran apabila terjadi incident/accident/serious accident atau kejadian signifikan lainnya.

"Kami berharap pelaksanaan angkutan udara Nataru kali ini dapat memberikan kesan yang baik, perjalanan  yang nyaman, selamat dan aman," kata Lukman. 

Read Entire Article
Food |