Ilustrasi merokok. Seorang siswa SMAN 1 Cimarga, Lebak, Banten, ditampak kepala sekolah karena ketahuan merokok di lingkungan sekolah. Orang tua yang tak terima melaporkan kepsek ke polisi.
REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Kepala SMAN 1 Cimarga Kabupaten Lebak, Banten, Dini Fitria dilaporkan polisi karena menampar anak didiknya yang kedapatan merokok di lingkungan sekolah. Dini dilaporkan orang tua siswa kelas XII bernama Indra Lutfiana Putra (17 tahun) karena tak terima putranya dipukul. Buntut dari tindakan kekerasan tersebut pun membuat Kepsek Dini dinonaktifkan oleh pemerintah setempat.
"Kami berharap besok, Rabu (15/19) semua siswa kembali melaksanakan KBM di sekolah," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten, Adang Abdurrahman saat meninjau SMAN 1 Cimarga Kabupaten Lebak, Selasa (14/10/2025).
Kasus dugaan kekerasan itu membuat ratusan siswa SMAN 1 Cimarga mogok belajar. Penonaktifan Kepsek Dini menurut Dindikbud Banten karena mereka memprioritaskan siswa di SMAN 1 Cimarga kembali mengikuti KBM secara normal. Apalagi siswa kelas 12 menghadapi persiapan ujian untuk persyaratan masuk ke perguruan tinggi.
Kronologi Kejadian
Permasalahan ini bermula dari aksi mogok belajar ratusan siswa SMAN 1 Cimarga pada Senin (13/10). Mereka memprotes tindakan Kepala Sekolah Dini Fitria yang diduga menampar salah satu siswa kelas XII, Indra Lutfiana Putra (17), karena kedapatan merokok di lingkungan sekolah.
Terkait dengan proses KBM, Adang menjelaskan jika saat ini siswa SMAN 1 Cimarga tetap mengikuti pembelajaran meski secara online. KBM secara online juga dibenarkan oleh salah satu guru SMAN 1 Cimarga, Yuyun. Menurut dia, KBM secara online dilakukan sejak Senin (13/10) dengan mata pelajaran sesuai dengan jadwal.
"Kami minta semua siswa kembali belajar dan untuk permasalahan kepala sekolah yang dinonaktifkan kini tengah dilakukan pemeriksaan," kata Adang menegaskan.
Sementara itu, Ketua Komite Sekolah Kosim Ansori mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan orang tua siswa dan meminta anak-anaknya untuk kembali melakukan KBM di sekolah. "Kita cukup prihatin dengan kondisi ini. Kami bersama Dindikbud Banten, orang tua siswa dan sekolah berusaha menyelesaikan permasalahan ini. Apalagi kepala sekolah sudah dinonaktifkan," katanya.
sumber : Antara