REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertamina Hulu Energi OSES (PHE OSES) kembali mencatatkan kinerja positif dengan meraih Award of Appreciation for Excellence Decarbonization Performance 2025 pada ajang Upstream Decarbonization Annual Meeting 2025 yang digelar Subholding Upstream Pertamina pada akhir November di Jakarta. Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi signifikan PHE OSES dalam menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) melalui berbagai inovasi efisiensi energi di wilayah operasinya.
Dalam forum tersebut, PHE OSES menyampaikan capaian reduksi emisi sebesar 400.924 tCO2e, menjadikannya salah satu kontributor terbesar di lingkungan Pertamina Subholding Upstream. Kontribusi ini merupakan hasil implementasi sejumlah program strategis yang dijalankan secara konsisten, antara lain melalui inovasi REnPII–ENERSYNC yang mengoptimalkan operasi Gas Turbine Generator (GTG) di seluruh area kerja, serta integrasi pemanfaatan gas suar di Platform Widuri, Rama, dan Pabelokan yang diubah menjadi energi listrik untuk mendukung sistem pembangkitan.
Selain itu, PHE OSES terus meningkatkan keandalan pembangkit dan optimalisasi penggunaan fuel gas, sekaligus memperkuat manajemen energi sesuai prinsip ISO 50001.
Berbagai program tersebut memberikan dampak operasional yang signifikan. Efisiensi energi menghasilkan penghematan fuel gas mencapai 582 juta standar kaki kubik (MMSCF) per tahun atau setara dengan 614.379 GJ energi, serta penurunan emisi dari pembangkitan sebesar 105.494 ton CO₂e per tahun. Tidak hanya itu, PHE OSES juga berhasil mencatat pengurangan biaya operasi dan pemeliharaan hingga Rp 442 miliar per tahun, sekaligus meningkatkan volume gas yang dijual sebagai kontribusi terhadap pasokan energi nasional.
PHE OSES terus menyiapkan strategi untuk mempertahankan kinerja positif tersebut, antara lain melalui penerapan sistem tata kerja REnPII sebagai standar evaluasi energi, digitalisasi pemantauan konsumsi energi dan emisi, ekspansi proyek flare recovery ke lapangan lain, serta implementasi teknologi efisien seperti Permanent Magnet Motor pada pompa electric submersible pump (ESP) dan peningkatan kapasitas PLTS di Pabelokan. Upaya ini menjadi fondasi dalam menjaga keberlanjutan operasi sekaligus mendukung target nasional penurunan emisi.
Manager Power & Gas Pabelokan Island PHE OSES Rosihan Anwar menyampaikan capaian tersebut merupakan hasil kerja kolektif seluruh tim, baik di lapangan maupun manajemen. “Keberhasilan ini merupakan hasil kolaborasi lintas fungsi, mulai dari pekerja lapangan hingga manajemen. Manajemen memberikan arahan strategis, dukungan pendanaan, serta penguatan kebijakan energi. Tim teknis menjalankan eksekusi inovasi di lapangan dengan disiplin operasi serta komitmen penuh terhadap keselamatan dan keandalan,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (19/12/2025).
Sementara itu, General Manager PHE OSES Antonius Dwi Arinto menegaskan penghargaan tersebut menjadi dorongan bagi perusahaan untuk terus memperkuat budaya inovasi. “Penghargaan ini bukan hanya bentuk apresiasi, tetapi juga motivasi bagi seluruh insan PHE OSES untuk terus memperkuat budaya inovasi, efisiensi energi, dan operasi yang lebih ramah lingkungan. PHE OSES berkomitmen mendukung agenda nasional menuju Net Zero Emission 2060 melalui pengelolaan energi yang semakin cerdas, efisien, dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Dengan pencapaian tersebut, PHE OSES kembali menunjukkan komitmennya sebagai salah satu unit operasi yang berperan penting dalam mendorong dekarbonisasi di sektor hulu migas Indonesia.

6 hours ago
2



































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344879/original/037827700_1757495713-Kota_Semarang.jpg)









