Libur Panjang Nataru, Produksi Sampah di Kota Yogya Berpotensi Naik Dua Kali Lipat

2 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Lonjakan volume sampah di Kota Yogyakarta hampir tak terhindarkan setiap kali memasuki musim libur panjang. Fenomena ini kembali diproyeksikan terjadi pada momentum libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026, seiring meningkatnya arus wisatawan ke kota wisata tersebut. 

Bahkan lonjakannya bisa dua kali lipat dari produksi sampah pada hari biasanya. Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengatakan kebersihan Kota, terutama di kawasan Malioboro, menjadi perhatian utama Pemkot Jogja selama libur Nataru.

Ia memperkirakan volume sampah akan meningkat sekitar 40 persen dibandingkan hari biasa, dari rata-rata 260 ton per hari. "Kebersihan di Malioboro akan kita antisipasi. Biasanya malam tahun baru setelah itu terjadi hujan sampah, sehingga perlu kita antisipasi sejak awal," katanya, Kamis (18/12/2025).

Proyeksi lonjakan sampah tersebut, menurut Hasto, didasarkan pada tren peningkatan volume sampah pada momen Natal dan Tahun Baru dalam beberapa tahun terakhir. Kawasan wisata, pusat kuliner, hingga titik-titik keramaian publik kerap menjadi penyumbang terbesar timbulan sampah selama periode liburan.

Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, Hasto menyampaikan Pemkot Jogja menyiapkan berbagai langkah strategis guna memastikan kebersihan kota tetap terjaga, salah satunya menyiagakan puluhan truk pengangkut sampah di berbagai titik untuk sigap membersihkan sampah sebelm menumpuk. Setidaknya ada 45 truk sampah, dengan 15 unit di antaranya merupakan truk kompresi yang mampu mengepres sampah selama proses pengangkutan.

"Armada ini difokuskan untuk mempercepat pengangkutan sampah dari titik-titik rawan penumpukan, khususnya di pusat kota dan kawasan wisata," ucapnya.

Selain itu, khusus pada hari Senin dan Rabu, Pemkot Yogyakarta juga akan mengerahkan 100 unit truk sampah untuk mengantisipasi lonjakan sampah di depo-depo penampungan. Penambahan armada ini diharapkan mampu mencegah terjadinya penumpukan sampah yang berpotensi mengganggu kenyamanan warga dan wisatawan.

Tidak hanya mengandalkan armada pengangkut, Pemkot Jogja juga menyiapkan titik pengelolaan sampah organik kering, antara lain di wilayah Bener dan Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (Pasty). Lokasi tersebut akan dimanfaatkan untuk pengolahan sampah organik kering selama libur Nataru, sebagai bagian dari upaya mengurangi beban depo dan tempat pembuangan akhir.

"Saya juga akan berusaha untuk ada announcement setiap saat supaya sampah-sampah itu tidak sembarangan dibuang oleh wisatawan," katanya.

Read Entire Article
Food |