Lonjakan Wisatawan Nataru, Ketua DPRD DIY Ajak Warga Jadi Tuan Rumah yang Baik

2 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali bersiap menghadapi lonjakan kunjungan wisatawan pada libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. Yogyakarta yang selama ini dikenal sebagai destinasi wisata unggulan nasional diperkirakan akan kedatangan sekitar 1,7 juta wisatawan dari berbagai daerah bahkan negara.

Ketua DPRD DIY, Nuryadi  mengatakan tingginya animo kunjungan ini menjadi momentum penting bagi seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga nama baik Yogyakarta sebagai kota wisata yang ramah, aman, dan berkesan.

Ia mengimbau masyarakat Yogyakarta untuk berperan aktif menjadi tuan rumah yang baik bagi para wisatawan. Menurutnya, lonjakan kunjungan wisatawan tidak boleh hanya dilihat sebagai keramaian semata, tetapi harus dimanfaatkan sebagai momentum menggerakkan perekonomian daerah sekaligus memperkuat kesan positif bagi para pendatang.

"Kepada masyarakat DIY, libur Panjang Natal, Tahun Baru, terus Idul Fitri itu kan menjadi momentum masyarakat dari luar Yogyakarta untuk datang ke Yogyakarta. Kita harus bisa menjadi tuan rumah yang baik," ujarnya saat ditemui di Kantor DPRD DIY, Kamis (18/12/2025).

Nuryadi meminta agar masyarakat DIY maklum dengan keramaian yang terjadi. Menurutnya, kedatangan wisatawan ini mampu mendorong aktivitas ekonomi masyarakat, mulai dari sektor perdagangan, jasa, hingga perhotelan. Mengingat wisatawan yang datang bukan hanya sekadar berkunjung, tetapi juga berbelanja dan menginap, sehingga diyakini akan memberikan dampak langsung bagi pendapatan masyarakat dan pelaku UMKM.

Ia menjelaskan, menjadi tuan rumah yang baik berarti seluruh elemen masyarakat memiliki tanggung jawab bersama menjaga citra Yogyakarta di mata wisatawan. Keramahan, keterbukaan, dan sikap menghargai tamu dinilai menjadi kunci utama agar wisatawan merasa nyaman dan berkesan selama berada di Yogyakarta.

"Harus bisa menyapa dengan baik, bisa menerima dengan baik. Bahkan momentum masyarakat yang datang di Yogyakarta itu tidak sekadar datang tapi melihat, membeli, berbelanja dan mungkin menginap di sini," ungkapnya.

Nuryadi juga mengingatkan agar masyarakat Yogyakarta tidak memadati kawasan wisata utama pada periode puncak kunjungan, seperti Malioboro dan destinasi populer lainnya. Langkah tersebut dinilai penting untuk memberikan ruang bagi wisatawan agar dapat menikmati suasana Yogyakarta dengan lebih nyaman dan tertib.

"Saya menghimbau kepada masyarakat Yogyakarta untuk beri ruang bagi wisatawan maupun masyarakat yang memiliki tujuan pulang kampung agar mereka bisa cerita nanti pada waktu pulang dari Yogyakarta mengesankan bahwa Yogyakarta itu baik dan ramah. Dan kita akan mendapatkan tamu-tamu yang lebih banyak," ujar Nuryadi.

Read Entire Article
Food |