REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia mengapresiasi pelaksanaan ESG Now Awards 2025 yang digelar Republika pada hari ini. Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam MUI Hayu Susilo Prabowo mengatakan, penghargaan yang berbasis tata kelola lingkungan, sosial, dan keberlanjutan ini dapat menjadi sarana kampanye ekologis yang efektif. Ia pun menyarankan, pelbagai aksi nyata dapat disusulkan sesudah acara ini.
"ESG Awards ini bagus sebagai kampanye edukatif. Tapi harus ada aksi. Misalnya aksi tanam pohon, bersih gunung, atau konservasi laut bersama-sama ormas Islam atau Republika," ujar Hayu saat menghadiri ESG Now Award 2025 di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (16/10/2025).
Ia pun berharap, ESG tidak berhenti sebagai penghargaan seremonial, tetapi juga menghasilkan advokasi kebijakan untuk keberlanjutan lingkungan.
Pada tahun ini, ESG Now Awards 2025 menghadirkan pendekatan baru dengan menyoroti peran masyarakat lokal (local warrior) dalam keberhasilan program lingkungan, sosial, dan tata kelola (environmental, social, and governance/ESG) perusahaan.
Penilaian tidak hanya melihat strategi korporasi, tetapi juga pelibatan komunitas dalam perencanaan, pelaksanaan, hingga keberlanjutan program. Republika menggandeng Surveyor Indonesia sebagai enrichment partner penilaian.
"Jadi ESG ini bisa menjadi bagian dari menjaga Hablum Minal Alam," ucap Hayu.
Hayu menjelaskan, MUI sendiri juga aktif dalam edukasi lingkungan berbasis agama melalui fatwa dan gerakan literasi ekologi Islam. Karena, menurutnya, menjaga kelestarian alam merupakan kewajiban agama.
"Kita selama ini hanya tahu Hablum minallah dan Hablum minannas. Padahal ada satu lagi, Hablum minal alam, yaitu hubungan manusia dengan alam. Inilah bagian dari amanah kita sebagai khalifah fil ardhi," katanya.
Ia menukil ayat Alquran, yakni surah Rum ayat ke-41. Firman Allah ini menegaskan bahwa pelbagai kerusakan di bumi disebabkan tangan-tangan serakah manusia.
ظَهَرَ الۡفَسَادُ فِى الۡبَرِّ وَالۡبَحۡرِ بِمَا كَسَبَتۡ اَيۡدِى النَّاسِ لِيُذِيۡقَهُمۡ بَعۡضَ الَّذِىۡ عَمِلُوۡا لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُوۡنَ
"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)" (QS ar-Rum [30]: 41).