Ormas Pemuda dan Keagamaan Jawa Tengah Serukan Perdamaian

3 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Organisasi kepemudaan dan keagamaan di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menggelar acara "Doa Bersama untuk Bangsa: Jaga Jawa Tengah, Jaga Indonesia" di Wisma Perdamaian, Kota Semarang, Ahad (31/8/2025) malam. Acara tersebut dihadiri berbagai tokoh dan perwakilan lintas-agama, termasuk Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin. 

Acara doa bersama diawali pembacaan surah Alquran dari pukul 18:00 hingga 19:00 WIB. Acara dilanjutkan dengan doa lintas agama dimulai dari perwakilan Konghucu, Buddha, Hindu, Kristen, Katolik, kemudian Islam.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jateng, KH Ahmad Darodji, mengatakan, memperhatikan dinamika sosial-politik di Indonesia selama beberapa hari terakhir, dia berharap masyarakat tidak mudah tersulut provokasi. "Kehidupan yang sejuk tentu ada pada kita. Kita berharap kita tidak gampang terprovokasi. Insya Allah kita ini akan aman, damai, dan tenteram," ucapnya dalam sambutannya. 

Darodji mengatakan, Allah SWT memerintahkan seluruh umatnya untuk saling mengenal dan bersatu. "Kita ini saling membutuhkan, kita ini saling mengasihi, saling memberikan nasihat, dan kita sama sekali tidak ingin adanya provokasi yang mengakibatkan anarkis," ujarnya. 

"Mari kita damai untuk hidup yang nyaman dan tenteram. Insya Allah kita akan bisa membangun Jawa Tengah ini lebih baik lagi," tambah Darodji. 

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jateng, Imam Yahya, meminta seluruh masyarakat di Jateng untuk menjaga kerukunan dan perdamaian, khususnya ketika melaksanakan proses demokrasi. "Kami atas nama FKUB seluruh Jawa Tengah mendukung sepenuhnya aparat pemerintahan di kabupaten/kota di Jawa Tengah untuk senantiasa mewujudkan kedamaian bersama," ucapnya. 

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan doa bersama lintas-agama di Wisma Perdamaian. "Doa bersama ini dimaksudkan agar apa yang telah kita alami, khususnya di Jawa Tengah dan umumnya di Indonesia, hari ini kita panjatkan doa untuk memberikan suatu kedamaian," katanya. 

Menurutnya, pemilihan Wisma Perdamaian sebagai tempat penyelenggaraan acara juga sangat tepat. "Hal ini tepat, manakala doa ini dipanjatkan di Wisma Perdamaian, yang mengandung makna bahwa kita akan selalu damai," ujar Luthfi. 

"Karena kekuatan Jawa Tengah modalnya adalah kerukunan, kebersamaan, gotong royong, yang ini menjadi napas kita dalam rangka membangun wilayah kita," tambah Luthfi. 

Dalam acara doa bersama itu, Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Lintas-Iman Jaw Tengah menyatakan tujuh poin sikap dalam merespons perkembangan sosial-politik di Indonesia selama beberapa hari terakhir, yakni:

1. Menyampaikan Duka Cita

Kami turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya atas jatuhnya korban jiwa maupun luka-luka akibat peristiwa yang terjadi belakangan ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan dan para korban mendapatkan kedamaian sisi Tuhan Yang Maha Esa.

2. Menyerukan Ketenangan dan Kebijaksanaan

Kami mengimbau masyarakat Jawa Tengah, khususnya pemuda lintas iman, agar tetap tenang, menahan diri, serta tidak terprovokasi oleh ajakan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi, terutama yang beredar melalui media sosial, pesan berantai, atau berita yang belum jelas kebenarannya. Kondisi damai adalah modal utama menjaga kehidupan bersama.

3. Mengingatkan Bahaya Benturan Adu Domba

Kami menegaskan pentingnya kewaspadaan terhadap segala bentuk upaya adu domba antaragama, antarsuku, maupun antargolongan, serta benturan antara mayarakat dan aparat keamanan. Aspirasi dan pendapat hendaknya disampaikan dalam bingkai kebenaran, kasih, dan keadilan. Perbedaan adalah bagian dari demokrasi, tetapi jangan sampai diperalat untuk merusak persatuan dan kesatuan masyarakat Jawa Tengah.

4. Menolak Kekerasan dan Anarkisme

Kami menolak dengan tegas segala bentuk aksi anarkisme, perusakan fasilitas umum, maupun tindakan kekerasan yang mencederai ajaran agama dan nilai luhur bangsa. Hak menyampaikan pendapat dijamin oleh konstitusi, namun harus diwujudkan dengan cara damai, bermartabat, dan beradab demi menjaga kehormatan rakyat dan bangsa.

5. Mengajak Pemimpin dan Aparat Bertindak Adil dan Bijaksana

Kami mengimbau seluruh pemimpin eksekutif, legislatif yudikatif, serta aparat keamanan untuk mendengar aspirasi rakyat dengan hati yang bijaksana dan penuh welas asih. Kepemimpinan tidak boleh digunakan untuk kepentingan kelompok semata, melainkan harus berpihak pada rakyat kecil yang lemah dan terpinggirkan. Kami mendesak aparat penegak hukum bertindak profesional, transparan, dan tidak bertindak berlebihan serta mengedepankan dialog serta mediasi dalam menangani situasi yang berkembang.

6. Memperkuat Persatuan dan Solidaritas Lintas Iman

Kami mengajak seluruh pemuda lintas iman di Jawa Tengah untuk memperkokoh persatuan, toleransi, dan solidaritas. Hanya dengan kebersamaan tanpa membedakan suku, agama, maupun golongan, kita dapat menjaga Jawa Tengah tetap rukun, tenteram, dan harmonis dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Read Entire Article
Food |