Perang AI Memanas: OpenAI Beri Libur Sepekan, Imbas Karyawan 'Dibajak' Meta?

6 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan pengembang ChatGPT, OpenAl, dilaporkan memberi waktu libur selama sepekan penuh bagi karyawannya. Keputusan ini diambil di tengah tekanan internal yang terus meningkat imbas beban kerja 80 jam per pekan, serta gelombang perekrutan agresif oleh Meta yang mulai mengguncang stabilitas tim riset perusahaan.

Menurut laporan Wired, libur selama sepekan ini mencerminkan kegelisahan di jajaran manajemen OpenAl. Dalam satu pekan terakhir, sedikitnya delapan peneliti senior dilaporkan meninggalkan OpenAl untuk bergabung dengan superintelligence team milik Meta, unit baru yang dibentuk untuk mempercepat ambisi perusahaan dalam membangun kecerdasan buatan tingkat lanjut.

Dalam sebuah memo yang diunggah ke saluran Slack internal, Chief Research Officer OpenAl Mark Chen menyamakan aksi Meta sebagai pencurian. la juga menegaskan bahwa mereka akan mengambil kebijakan strategis merespons hal ini.

"Saya merasa visceral sekarang, seolah-olah seseorang masuk ke rumah kita dan mencuri sesuatu. Percayalah, kami tidak tinggal diam," kata dia seperti dilansir laman Futurism, Kamis (3/7/2025).

Chen mengatakan ia dan CEO OpenAI Sam Altman tengah bekerja tanpa henti untuk mempertahankan tim. Mereka sedang meninjau kembali skema kompensasi dan mencari cara-cara kreatif untuk menghargai serta menjaga loyalitas para peneliti unggulan.

Meski belum ada pengumuman terkait insentif tambahan selain masa libur, sejumlah sumber internal menyatakan bahwa beberapa staf telah menerima tawaran dari Meta dengan nilai luar biasa. Dalam podcast bersama saudaranya Jack Altman, Sam Altman mengungkap bahwa Meta menawarkan hingga 100 juta dolar AS dalam bentuk bonus penandatanganan dan total kompensasi tahun pertama. Informasi ini dibenarkan oleh beberapa orang dalam di OpenAl, meski dibantah oleh sumber dari Meta.

Situasi ini memicu reaksi dari para pimpinan riset. Selain Chen, tujuh kepala divisi riset lainnya menyampaikan pesan langsung ke staf untuk membujuk mereka tetap bertahan.

"Jika mereka memberi tawaran mepet waktu, atau menekan kalian untuk cepat memutuskan, tolong katakan pada mereka untuk mundur. Itu bukan cara yang etis untuk memengaruhi keputusan terpenting dalam hidup seseorang," tulis salah satu di antaranya.

Seorang peneliti lainnya memperingatkan bahwa Meta kemungkinan akan memanfaatkan momen libur ini untuk mendekati karyawan secara personal. "Meta tahu kita sedang istirahat minggu ini, dan mereka akan memanfaatkan kesempatan itu untuk mendorong kalian membuat keputusan cepat," kata dia.

Kebijakan libur selama sepekan ini tampaknya tidak berdampak pada layanan AI mereka. Pasalnya, hingga saat ini tidak ada gangguan layanan yang dilaporkan.

Dinamika ini mungkin terlihat seperti perebutan sumber daya biasa. Namun di baliknya, terdapat kecemasan eksistensial mengenai siapa yang akan memimpin pengembangan Al paling canggih, dan siapa yang akan mengontrolnya.

Read Entire Article
Food |