Rumah Zakat Kirim 10 Ton Bantuan untuk Aceh dan Sumatra Utara

2 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Rumah Zakat mengirimkan 10 ton bantuan kemanusiaan untuk penyintas bencana di Aceh dan Sumatra Utara, hasil kolaborasi berbagai pihak. Bantuan mencakup logistik makanan-minuman serta filter air untuk memenuhi kebutuhan mendesak akan air bersih di lokasi terdampak bencana.

Chief Marketing Officer (CMO) Rumah Zakat, Didi Sabir mengatakan bahwa ini adalah kolaborasi dari banyak pihak, ada Paragon, Kitabisa.com Bersama beberapa influencer, Baitul Maal Merapi Merbabu dan Rumah Zakat.

"Selain itu ada Ikatan Alumni ITB, plus juga ada ibu-ibu Ikatan Alumni ITB di Bandung yang mereka juga bikin rendang kemudian dikirimkan (ke Sumatera)," kata Didi kepada Republika di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (11/12/2025)

Didi menyampaikan bahwa bantuan yang diangkut hari ini sekitar 10 ton, hasil kolaborasi dan dukungan banyak pihak. Ia menambahkan bahwa ada dukungan besar dari Paragon sehingga bantuan bisa didistribusikan di dua daerah pendaratan.

Pendaratan bantuan yang pertama itu di Medan dan pendaratan bantuan kedua di Banda Aceh. Bantuan yang mendarat di Medan untuk membantu yang ada di sekitaran Sumatera Utara dan sebagian Aceh karena lebih dekat ke Medan. Kemudian, bantuan yang mendarat di Banda Aceh untuk disalurkan ke daerah Aceh Tengah ke Utara.

"Jenis bantuannya memang macam-macam, ada mulai dari beras, ada makanan ringan, ada minuman tentunya yang sangat dibutuhkan hari ini, kemudian juga kita dapat bantuan dari Alumni ITB itu filter air karena kita tahu ya di sana itu sangat membutuhkan air bersih ya," ujar Didi.

Filter Air Untuk Penyintas di Sumatra

Didi menambahkan bahwa filter air mudah-mudahan bisa dipasang lokasi penyintas yang sangat membutuhkan air bersih karena air yang ada masih keruh. Sehingga masyarakat bisa mengkonsumsi air bersih lewat filter air.

Ia menerangkan bahwa filter air saat ini akan didistribusikan di dua wilayah, yakni Aceh dan Sumatra Utara. Ada tujuh filter air, sebanyak empat filter air akan didistribusikan ke Aceh dan tiga lainnya ke Sumatera Utara.

"Ini dibagi memang nanti penggunaannya memang untuk satu filter air itu bisa dimanfaatkan untuk banyak warga," ujar Didi.

Didi mengatakan bahwa jumlah filter air yang didistribusikan masih jauh dari cukup sebenarnya. Sekarang baru tahap awal pendistribusian filter air.

"Nanti kita lihat nanti kalau memang bermanfaat (filter airnya), Insya Allah akan kita tambah filter airnya," ujarnya.

Didi menambahkan bahwa bantuan 10 ton yang akan dikirim ke dua provinsi akan diserahkan ke relawan yang ada di sana. Karena hari ini masih ditetapkan sebagai masa tanggap darurat maka yang masih paling dibutuhkan adalah logistik makanan dan minuman.

Ia menerangkan bahwa masa tanggap darurat sampai 22 Desember 2025. Jadi bantuan hingga 22 Desember 2025 memang akan lebih banyak yang sifatnya logistik.

"Tapi ini sudah tahap pembicaraan rehab rekonstruksi, Insya Allah nanti kita juga menunggu dari pemerintah seperti apa untuk rehabilitasi dan rekonstruksi untuk tiga provinsi," kata Didi.

Read Entire Article
Food |