Runtuhnya Klaim Kuil Sulaiman dan 21 Upaya Zionis Israel yang tak Pernah Berhasil

1 week ago 14
Portal Berita Live Petang Cermat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Kuil Sulaiman adalah sebuah masjid besar yang dibangun oleh Sulaiman alaihissalam untuk menyembah Tuhan di Yerusalem sekitar tahun 960 Sebelum Masehi.

Abdul Wahab al-Masiri, dalam Mausu’at al-Yahud, menjelaskan Kaisar Romawi Titus menghancurkan Kuil Sulaiman pada tahun 70 Masehi dan menganiaya orang-orang Yahudi, sehingga orang-orang Yahudi terpaksa meninggalkan Palestina dan bermigrasi ke Arab.

Mereka menetap di Madinah karena mereka tahu dari kitab-kitab mereka bahwa waktunya semakin dekat bagi seorang nabi untuk muncul di Arab, dan mereka berharap nabi ini berasal dari bangsa Israel, dan dia termasuk salah satu dari mereka: Orang-orang Yahudi dari Bani al-Nadir, Bani Quraiza, dan Bani Qainuqaa.

Orang-orang Yahudi menyebut halaman Masjid Al-Aqsa sebagai Temple Mount, mengacu pada Bait Suci Nabi Sulaiman. Orang Yahudi mengklaim bahwa Masjid Al-Aqsa dibangun di atas reruntuhan Kuil Sulaiman, dan itulah sebabnya mereka berusaha menghancurkannya.

Benarkah klaim yahudi tersebut? Klaim tak berdasar itu terbantahkan dengan argumentasi sederhana yaitu:

Pertama, Masjid Al-Aqsa dibangun ratusan tahun sebelum Kuil Sulaiman, jadi bagaimana mungkin Kuil Sulaiman ada di bawahnya?

Kedua, jika Kuil Sulaiman ada setelah penaklukan Yerusalem oleh kaum Muslimin pada tahun 15 H oleh Khalifah Umar bin Khattab, semoga Allah meridhoi beliau, maka beliau akan melestarikannya, sebagaimana beliau juga melestarikan gereja-gereja Kristen dan kuil-kuil Yahudi yang ada di Yerusalem.

BACA JUGA: Ayat Terakhir yang Dibaca Umar Bin Khattab dan Tangisan para Sahabat Iringi Kematiannya

Ketiga, penggalian yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi di bawah Masjid Al-Aqsa, setelah pendudukan mereka di Yerusalem pada 1967, membuktikan secara meyakinkan bahwa tidak ada jejak Kuil Sulaiman di bawah Masjid Al-Aqsa.                                                                 

Lantas mengapa mereka menangis di dinding ratapan? Ahmad asy-Syaqiri dalam Ma’arik al-‘Arab menjelaskan Tembok di Masjid Al-Aqsa yang panjangnya sekitar lima puluh meter dan tingginya sekitar dua puluh meter, di mana orang-orang Yahudi berdiri menangisi kehancuran Bait Suci dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk membantu mereka membangun Bait Suci Salomo kembali, dan orang-orang Yahudi menganggap Tembok Ratapan sebagai peninggalan Bait Suci Salomo yang masih ada.

Read Entire Article
Food |