Fimela.com, Jakarta Beberapa tahun terakhir, makanan fermentasi lokal Indonesia makin naik daun. Nggak cuma ramai di pasar dalam negeri, tapi juga mulai dilirik di kancah internasional. Sebut saja tempe, tape, oncom, sampai kombucha buatan lokal semuanya kini jadi pilihan favorit buat kamu yang ingin hidup lebih sehat sekaligus mendukung gaya hidup berkelanjutan.
Tren ini tumbuh seiring meningkatnya kesadaran banyak orang akan pentingnya makanan alami. Tak heran, karena makanan fermentasi dikenal kaya probiotik dan enzim alami yang baik buat tubuh. Dari menjaga kesehatan pencernaan, meningkatkan imunitas, sampai membantu metabolisme, semuanya bisa kamu dapat dari satu piring makanan fermentasi.
Menurut Asosiasi Kuliner Nusantara, permintaan terhadap makanan fermentasi di Indonesia meningkat hingga 25% selama tahun 2024. Artinya, semakin banyak orang yang beralih dari makanan olahan tinggi ke makanan alami yang lebih menyehatkan. Di berbagai kota besar, produk fermentasi juga tampil dengan wajah baru—mulai dari tempe burger, smoothie tape, sampai kombucha rasa rempah khas Indonesia yang sedang hits di kafe-kafe kekinian.
Tradisi Lama yang Menjadi Tren Baru
Menariknya generasi muda Indonesia sekarang justru bangga mengonsumsi makanan tradisional yang dulu dianggap kuno. Tempe kini disebut sebagai superfood lokal yang nggak kalah keren dari yogurt atau kimchi. Banyak anak muda yang menjadikan makanan fermentasi bagian dari gaya hidup mereka karena sehat, ramah lingkungan, dan tentu saja, bagian dari warisan kuliner kita sendiri.
Khasanah kuliner lokal pun semakin memahami pasar. Dikemas unik dan menarik membuat makanan fermentasi lokal ini semakin diminati. Dibuat kekinian tanpa mengubah rasa aslinya.
Tempe Primadona dari Indonesia
Kalau bicara soal fermentasi, nama tempe pasti paling dulu disebut. Terbuat dari kedelai yang difermentasi, tempe dikenal sebagai sumber protein nabati yang bergizi tinggi. Tapi lebih dari itu, tempe juga membawa cerita panjang tentang budaya, kebersamaan, dan kearifan lokal Indonesia.
Pemerintah pun ikut mendorong agar tempe semakin dikenal dunia. Beberapa program pemerintah mendukung tempe mendunia. Antara lain, seperti yang dikutip dari rilis Kementerian Perindustrian (Kemenperin), mengadakan program pendampingan, sertifikasi hingga pembukaan akses promosi ke pasar internasional.
Salah satu UMKM yang berhasil antara lain CV Kahla Global Persada, IKM pangan asal Sukabumi yang telah memanfaatkan program Kemenperin tersebut dan berhasil melakukan ekspor. IKM ini sukses melakukan ekspor perdana produk keripik tempe ke Arab Saudi.
Selain tempe, produk fermentasi lain seperti oncom dari Jawa Barat, tape singkong dan tape ketan dari berbagai daerah, hingga kombucha lokal dengan bahan-bahan khas Nusantara juga mulai mencuri perhatian pasar luar negeri.
Fermentasi dari Dapur Rumah ke Dunia
Fermentasi bukan cuma proses memasak, tapi juga bentuk warisan yang mengajarkan kesabaran dan penghargaan terhadap alam. Di tengah dunia modern yang serba cepat, makanan fermentasi justru mengingatkan kita untuk menikmati proses dan menghargai keseimbangan antara sains dan tradisi.
Dengan semakin banyaknya inovasi dan dukungan terhadap produk lokal, bukan nggak mungkin makanan fermentasi Indonesia akan jadi ikon kuliner global di masa depan. Karena dari sepotong tempe atau segelas kombucha, dunia bisa mengenal cita rasa sekaligus nilai-nilai yang kita rawat sejak lama: alami, sehat, dan penuh kehidupan.
Jadi, apa makanan fermentasi favoritmu Sahabat Fimela?
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.