Studi: Konsumsi Alkohol dan Minuman Manis Dikaitkan dengan Kerontokan Rambut

2 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebiasaan mengonsumsi alkohol dan minuman manis seperti soda disebut bisa berdampak pada kesehatan rambut dan memicu kerontokan. Temuan ini berdasarkan pada tinjauan terbaru yang mengkaji 17 penelitian dari berbagai negara.

Analisis yang melibatkan lebih dari 61 ribu partisipan dengan rentang usia 7 hingga 77 tahun menemukan konsumsi alkohol dan minuman manis berkaitan dengan peningkatan risiko kerontokan rambut. Sementara itu, asupan yang kaya vitamin D dan zat besi mampu mengatasi kerontokan rambut.

"Peran nutrisi dalam kesehatan rambut memang sudah lama diketahui, dan temuan ini memberi gambaran jelas tentang nutrisi mana saja yang penting untuk mencegah kerontokan," kata peneliti sekaligu ahli Gizi dari Cleveland Clinic, Julia Zumpano, dilansir laman Health, Ahad (14/9/2025).

Bagaimana soda dan alkohol bisa terkait dengan rambut rontok? Peran konsumsi alkohol dan minuman manis dalam kesehatan rambut masih belum sepenuhnya dipahami. Namun, Zumpano menduga kebiasaan ini dapat memicu kerontokan rambut karena dapat mengganggu penyerapan nutrisi penting.

"Salah satu kemungkinan penyebab hubungan antara kerontokan rambut dengan konsumsi minuman manis dan alkohol adalah dampaknya terhadap mikrobioma usus dan penyerapan nutrisi. Mereka yang mengonsumsi minuman tersebut mungkin juga mengonsumsi makanan lebih sedikit," ujar Zumpano.

Kondisi ini bisa menyebabkan kekurangan vitamin D, yang penting untuk pembentukan sel-sel pembentuk folikel rambut. Nutrisi penting lainnya adalah zat besi, yang membantu mengantarkan oksigen ke folikel rambut.

Selain itu, kekurangan nutrisi lain seperti vitamin C, produk kedelai, dan sayuran cruciferous seperti kubis Brussel dan brokoli juga dapat memengaruhi kekuatan rambut. "Jika pola makan seseorang kekurangan vitamin esensial untuk pertumbuhan rambut, itu jelas menjadi faktor yang sangat penting," kata Zumpano.

Meski ada banyak alasan untuk mengurangi konsumsi minuman manis dan setop minuman beralkohol, para ahli menekankan bahwa penelitian ini masih memiliki keterbatasan. "Jenis penelitian ini hanya menunjukkan hubungan asosiasi antara diet dan kerontokan rambut, tetapi tidak dapat membuktikan sebab-akibat," kata kepala Divisi Nutrisi Klinis di UCLA David Geffen School of Medicine, Zhaoping Li.

Mayoritas studi yang dikaji bersifat cross-sectional, yang berarti data dikumpulkan hanya pada satu titik waktu. Hal ini membuat peneliti sulit melakukan metaanalisis yang komprehensif. Variasi dalam desain dan analisis studi juga membatasi kesimpulan yang dapat diambil. Selain itu, karena mayoritas peserta adalah perempuan, masih belum jelas apakah temuan ini berlaku untuk populasi yang lebih luas.

Read Entire Article
Food |