Al Qassam Bantah Terlibat Pembunuhan Dua Tentara Israel di Rafah

2 hours ago 1

Pejuang Hamas berdiri dalam formasi menjelang upacara penyerahan sandera Israel ke Palang Merah di Nuseirat, Jalur Gaza, 22 Februari 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Sayap militer Hamas, Brigade Al Qassam, pada Ahad (19/10/2025), menyangkal keterlibatan mereka atas insiden terbaru yang menewaskan tentara Israel di Rafah. 

Al Qassam menegaskan 'komitmen penuh' mereka untuk melaksanakan perjanjian gencatan senjata di seluruh wilayah Jalur Gaza. Dalam sebuah pernyataan resmi, kelompok bersenjata itu menyatakan, "Kami menegaskan kembali komitmen penuh kami untuk melaksanakan semua yang telah disepakati, terutama gencatan senjata di seluruh wilayah Jalur Gaza."

Perlawanan Palestina tersebut mengatakan, mereka tidak mengetahui adanya peristiwa atau bentrokan yang terjadi di wilayah Rafah. Mereka menyatakan, insiden itu terjadi di dalam wilayah yang sepenuhnya berada di bawah kendali Israel. "Rafah dan zona sekitarnya adalah wilayah merah yang berada di bawah kendali pendudukan," demikian bunyi pernyataan tersebut seperti dikutip laman Palestine Chronicle.

Brigade Al Qassam menambahkan, komunikasi dengan unit-unit mereka yang tersisa di Rafah telah terputus total sejak dimulainya kembali perang pada Maret 2025. "Kontak dengan kelompok-kelompok yang tersisa di sana telah terputus sejak dimulainya kembali perang pada Maret tahun ini, dan kami tidak memiliki informasi apakah mereka gugur atau masih hidup sejak saat itu," kata kelompok itu.

Al-Qassam menekankan, mereka tidak memiliki hubungan apa pun dengan insiden yang terjadi di wilayah tersebut. Mereka menyatakan, tidak dapat berkomunikasi dengan para pejuangnya yang mungkin masih hidup di sana. "Oleh karena itu, kami tidak memiliki hubungan apa pun dengan peristiwa apa pun yang terjadi di wilayah tersebut, dan kami tidak dapat berkomunikasi dengan para pejuang kami di sana, jika ada di antara mereka yang masih hidup," tegas pernyataan tersebut.

Read Entire Article
Food |