Elon Musk Suntik 1 Miliar Dolar AS, Saham Tesla Langsung Meroket

2 hours ago 2

Logo Tesla terlihat dalam ilustrasi ini yang diambil pada 23 Juli 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saham Tesla melonjak 6 persen pada perdagangan awal Senin (15/9/2025) setelah CEO Elon Musk mengumumkan pembelian saham perusahaan kendaraan listrik itu senilai sekitar 1 miliar dolar AS (sekira Rp 16 triliun). Langkah ini menjadi sinyal kuat kepercayaan Musk terhadap masa depan Tesla.

Pembelian tersebut merupakan transaksi terbuka pertama Musk sejak awal 2020. Momen ini hadir ketika Tesla berupaya mengejar target ambisius untuk bertransformasi menjadi perusahaan berbasis kecerdasan buatan (AI) dan robotika, di tengah tantangan penurunan penjualan mobil listrik.

Selain memperlihatkan keyakinan pribadi, langkah Musk juga mempertegas dorongannya untuk mendapatkan kendali lebih besar atas Tesla. Hanya sepekan sebelumnya, dewan perusahaan mengajukan paket kompensasi senilai 1 triliun dolar AS bagi Musk, yang mencakup target keuangan dan operasional besar sekaligus memenuhi tuntutan sang miliarder.

Berdasarkan dokumen resmi, Musk membeli 2,57 juta lembar saham pada Jumat lalu dengan harga antara 372,37 hingga 396,54 dolar per saham. Analis menilai keputusan ini memberi sinyal positif.

“Ini adalah tanda paling jelas bahwa Musk kembali menginjak pedal gas penuh, narasi Tesla-Musk terlihat kembali ke jalurnya setelah awal tahun yang goyah,” ujar Matt Britzman, analis senior Hargreaves Lansdown.

Musk selama ini kerap menuntut porsi kepemilikan dan hak suara yang lebih besar di Tesla. Ia bahkan pernah menyatakan lebih memilih membangun produk AI dan robotika di luar Tesla jika tidak bisa mendapatkan 25 persen hak suara. Hingga Desember lalu, Musk masih memegang sekitar 13 persen saham Tesla, menurut data LSEG.

Meski saham Tesla terus naik dalam tiga sesi terakhir, performanya masih tertinggal dibanding kelompok “Magnificent 7” saham teknologi berkapitalisasi besar. Sepanjang tahun berjalan hingga penutupan terakhir, nilai saham Tesla masih turun sekitar 2 persen.

Dalam laporan keuangan kuartalan, Tesla menunjukkan tekanan margin yang berlanjut akibat melemahnya permintaan mobil listrik, biaya produksi yang meningkat, serta persaingan yang makin ketat. Namun, Ketua Dewan Tesla Robyn Denholm menepis anggapan bahwa aktivitas politik Musk berdampak pada penjualan. Ia menegaskan Musk kini kembali memimpin perusahaan secara langsung setelah beberapa bulan fokus pada aktivitas di Gedung Putih.

sumber : Reuters

Read Entire Article
Food |