IPDN Tegaskan, Calon Praja Meninggal karena Henti Jantung Bukan Akibat Kekerasan

1 week ago 6

Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) memberikan keterangan terkait salah satu calon praja asal Maluku Utara yang meninggal dunia saat mengikuti pendidikan dasar di IPDN Jatinangor, Jumat (10/10/2025). Mereka menyebutkan bahwa calon praja asal Maluku Utara meninggal dunia karena diduga serangan jantung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor mengungkapkan calon praja asal Maluku Utara Maulana Izzat Nurhadi (20 tahun) meninggal akibat mengalami henti jantung. Mereka pun, membantah narasi bahwa almarhum meninggal akibat mengalami kekerasan.

Wakil Rektor Bidang Administrasi IPDN Jatinangor Arief M Edie mengatakan, IPDN saat ini sudah zero kekerasan. Ia melanjutkan calon praja yang meninggal dunia baru mengikuti pendidikan dasar dan belum berhubungan dengan senior.

"Di IPDN saat ini sudah zero kekerasan untuk calon praja, mereka belum berhubungan dengan senior, karena masih dalam penanganan tim pendidikan dan pelatihan dasar (diksar)," ujar Arief, Jumat (10/10/2025).

Ia menuturkan kegiatan pendidikan dasar belum melibatkan jajaran IPDN secara langsung. Sebab para calon praja belum dinyatakan lulus.  "Tidak lulus dalam tes diksar, mereka juga akan dikembalikan.Jadi, status mereka saat ini belum menjadi calon praja (capra) apalagi belum menjadi praja IPDN masih berada pada tahap calon praja yang menjalani masa diksar," kata dia.

Arief menegaskan tidak terdapat unsur kekerasan dalam proses pendidikan dan pelatihan dasar. Apalagi hasil pemeriksaan tidak ditemukan luka-luka pada tubuh korban. "Saya tegaskan, tidak ada unsur kekerasan sedikit pun dalam proses ini. Dari hasil pemeriksaan juga tidak ditemukan luka-luka pada tubuh korban. Semuanya murni karena almarhum mengalami gangguan pada jantung," kata dia.

Menurutnya, almarhum meninggal dunia sekitar pukul 23.00 WIB, Rabu (8/10/2025) malam saat mengikuti pendidikan dasar (diksar). Apel malam dilakukan rutin untuk pemeriksaan jelang persiapan tidur. "Jadi kejadiannya Rabu malam sekitar pukul 23.00 WIB," ucap dia saat ditemui di IPDN Jatinangor, Jumat (10/10/2025).

Ia menuturkan apel malam merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan selama pendidikan dasar bagian pengecekan jelang tidur. Para peserta yang mengikuti pendidikan dasar merupakan calon praja.

Setelah selesai apel malam, Arief mengatakan almarhum mengeluh lemas. Petugas medis yang berada di lokasi langsung melakukan pengecekan kesehatan dan dibawa ke klinik kampus. "Setelah malam itu dicek kenapa, kemudian dibawa ke Rumah Sakit Unpad. Lalu diperiksa kemudian dibawa ke RSHS untuk pemulasaraan," kata dia.

Read Entire Article
Food |