Kenali 6 Ciri Busi Motor Mulai Bermasalah, Begini Cara Mendeteksinya

2 hours ago 1

Home > Tips Monday, 08 Dec 2025, 06:39 WIB

Selain menjadi pemantik, busi juga memiliki fungsi untuk mengontrol pembakaran

Penggantian budi disarankan pada rentang 8.000 - 12.000 kilometer.   dok WahanaPenggantian budi disarankan pada rentang 8.000 - 12.000 kilometer. dok Wahana

MOTORESTO.ID,JAKARTA-- Busi merupakan komponen vital dalam sistem pengapian sepeda motor. Busi salah satunya berperan memantik percikan api untuk proses pembakaran di ruang bakar. Kalau tidak optimal percikan yang dihasilkan, maka motor sulit untuk mencapai performa maksimal, itulah kenapa kondisi busi tidak boleh dianggap remeh.

Secara fungsi, busi menerima tegangan tinggi dari koil (hingga 20.000 - 30.000 volt), lalu mengubahnya menjadi percikan api. Percikan ini membakar campuran bahan bakar dan udara di ruang bakar sehingga menghasilkan tenaga. Saat kondisi busi lemah, siklus pembakaran tidak sempurna. Efeknya bisa langsung terasa, mulai dari mesin brebet, kehilangan tenaga, hingga konsumsi bahan bakar meningkat.

Selain menjadi pemantik, busi juga memiliki fungsi untuk mengontrol pembakaran. Busi juga bisa difungsikan sebagai indikator mesin, jika berwarna cokelat muda kondisi pembakaran sempurna dan normal, warna yang terlalu hitam mengisyaratkan adanya masalah dengan komposisi bahan bakar atau busi kotor, warna putih menjadi tanda bahwa kondisi mesin overheat.

Lalu bagaimana mengenali busi yang sudah tidak lagi dalam kondisi optimal, berikut ini cirinya.

1. Sepeda Motor susah dihidupkan, terutama saat mesin dingin

2. Tenaga motor menurun atau ngempos saat digas

3. Suara mesin brebet atau tersendat-sendat

4. Konsumsi bahan bakar boros karena pembakaran tidak sempurna

5. Warna elektroda (ujung busi) menghitam (berjelaga) atau terlalu putih (overheat), dan

Percikan api kecil atau tidak stabil jika dicek secara manual

5. Kondisi Busi yang melemah juga dapat memengaruhi stabilitas kendaraan di jalan. Misalnya, pada kondisi saat menyalip, melaju di tikungan, atau berada di tengah kemacetan mesin bisa sajat tersendat mendadak atau terparah adalah mogok secara tiba-tiba.

"Busi itu komponen kecil, tetapi efeknya sangat besar terhadap performa motor. Ketika mulai muncul gejala seperti mesin susah hidup atau motor terasa kurang bertenaga, itu tanda bahwa busi harus segera diperiksa," kata Training Analyst PT Wahana Makmur Sejati, Wahyu Budhi dalam keterangan resminya, Minggu (7/12).

Karena itu, memahami kondisi busi bukan hanya soal menjaga performa motor, tetapi bagian dari upaya meningkatkan keselamatan berkendara. Pengendara sepeda motor harus dapat mencegah kondisi seperti ini agar tidak terjadi kendala di jalan.

Disarankan memeriksa kondisi busi secara rutin yang idealnya dilakukan setiap 4.000 kilometer, sementara penggantian disarankan pada rentang 8.000 - 12.000 kilometer. Memahami fungsi busi serta mengenali tanda-tanda busi melemah, pengendara dapat menghindari risiko mogok mendadak dan pengeluaran perbaikan yang lebih besar.

Image

Read Entire Article
Food |