REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA, – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan bahwa perluasan inklusi keuangan merupakan fondasi penting untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang merata dan berkelanjutan. Hal ini disampaikan Khofifah di Surabaya pada Minggu.
Khofifah menegaskan bahwa akses keuangan yang inklusif memungkinkan masyarakat di perkotaan maupun pedesaan untuk mengembangkan usaha secara setara. Dengan demikian, lapangan kerja dapat diperluas dan memperkuat ketahanan ekonomi keluarga.
Menurutnya, pembangunan ekonomi kokoh harus diiringi oleh akses keuangan yang inklusif dan berkeadilan. Pertumbuhan yang tinggi akan bermakna apabila manfaatnya dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.Data nasional tahun 2025 menunjukkan tingkat literasi keuangan mencapai 66,46 persen, sedangkan tingkat inklusi keuangan mencapai 80,51 persen. Khofifah menilai capaian ini menggambarkan peningkatan partisipasi masyarakat dalam menggunakan layanan keuangan formal secara aktif dan bertanggung jawab.
Peran Edukasi dan Sosialisasi
Meski capaian inklusi keuangan di Jatim relatif tinggi, Khofifah menganggap literasi keuangan masih perlu ditingkatkan melalui edukasi dan sosialisasi. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui Financial Expo (FinExpo) oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Surabaya.
Ia menekankan pentingnya edukasi dan diseminasi informasi agar masyarakat memahami manfaat, risiko, serta penggunaan layanan keuangan secara bijak. Khofifah berharap puncak inklusi keuangan dapat memperkuat ketahanan ekonomi di Jatim dan nasional.
Transformasi Digital Layanan Keuangan
Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus berkolaborasi dengan OJK dan pelaku jasa keuangan untuk mempercepat transformasi digital layanan keuangan. Digitalisasi perbankan, sistem pembayaran nontunai, hingga aplikasi pencatatan usaha adalah beberapa strategi yang dilakukan untuk memperluas akses keuangan dan meningkatkan literasi keuangan digital.
“Sinergi ini bukan hanya memperkuat fondasi ekonomi daerah, tetapi juga membuktikan bahwa inklusi keuangan dapat berjalan seiring dengan pertumbuhan yang berkeadilan dan berkelanjutan,” kata Khofifah.
Dengan dukungan dari OJK, lembaga jasa keuangan, dan pemerintah daerah, Khofifah optimis bahwa Jawa Timur dapat menjadi pusat literasi dan inklusi keuangan nasional. “Kita ingin pastikan bahwa tidak ada satu pun warga yang tertinggal, no one left behind, dari kesempatan untuk tumbuh, berusaha, dan sejahtera melalui akses keuangan yang sehat dan bertanggung jawab,” tegasnya.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
sumber : antara

3 hours ago
3


























:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5016061/original/098910800_1732180738-IMG-20241121-WA0027.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5275623/original/065000600_1751885979-Meatguy_Steakhouse__3_-min.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5280345/original/085190400_1752221910-pexels-towfiqu-barbhuiya-3440682-26707585.jpg)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5280821/original/002199600_1752287018-0E6A2474-01.jpeg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5279254/original/067751900_1752132134-Kerak_Telor_JFK_2025.jpeg)


