REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belakangan ini, linimasa media sosial kita sering banget dibanjiri narasi-narasi "kaum mendang-mending". Ada yang bilang, "Ngapain kuliah capek-capek kalau lulusan SD aja bisa jadi miliarder?" atau "Mark Zuckerberg aja drop out bisa kaya, masa kita harus kuliah?".
Kalimat-kalimat ini memang manis didengar, apalagi buat kamu yang lagi malas belajar. Tapi pertanyaannya, apakah narasi itu valid untuk mayoritas orang? Atau cuma cherry picking dari satu keberhasilan di antara sejuta kegagalan?
Di tengah gempuran AI dan otomatisasi, banyak yang mulai meragukan apakah sarjana masih relevan di era digital. Padahal, kalau kita mau jujur dan melihat data lapangan, realitasnya nggak seindah konten motivasi TikTok.
Kalau kamu penasaran, mari kita bedah gaji rata rata sarjana di Indonesia 2025 dan bandingkan dengan realita yang ada. Spoiler alert, angkanya bisa bikin kamu mikir ulang buat skip kuliah.
Lulusan Sarjana di Era Digital: Kertas Ijazah atau Tiket Emas?
Sering ada anggapan kalau lulusan sarjana di era digital itu kalah saing sama anak SMK yang jago skill teknis. Memang, skill itu penting. Tapi, dunia kerja profesional itu kejam, Bos. Di banyak perusahaan bonafide, ijazah sarjana (S1) masih menjadi filter pertama alias screening awal.
Gelar sarjana bukan sekadar bukti kamu pernah duduk di kelas. Itu bukti kalau kamu punya pola pikir sistematis, tahan banting mengerjakan tugas di bawah tekanan, dan punya kemampuan analisis yang lebih dalam.
Di era digital, orang yang bisa mencet tombol memang banyak, tapi orang yang tahu kenapa tombol itu harus dipencet dan apa dampaknya bagi bisnis, itu yang dicari. Dan pola pikir itu, sering kali ditempa di bangku kuliah.
Cek Fakta: Data Gaji Sarjana yang Bikin Dompet Menjerit
Mari kita bicara data, karena angka nggak pernah bohong. Berdasarkan tren data Badan Pusat Statistik (BPS) dan berbagai survei data gaji sarjana di industri Indonesia 2025, kesenjangan atau gap penghasilan lulusan SMA/SMK dengan S1 masih menganga lebar.
Secara rata-rata, seorang fresh graduate S1 bisa mengantongi gaji awal 1,5 hingga 2,2 kali lipat lebih besar dibandingkan lulusan SMA di posisi entry-level yang setara.
Bahkan untuk posisi manajerial di perusahaan teknologi, ijazah sarjana seringkali jadi syarat mutlak untuk promosi. Jadi, peluang kerja lulusan sarjana untuk naik kelas ekonomi jelas lebih terbuka lebar. Kalau ada yang bilang kuliah nggak penting buat cari duit, coba suruh dia cek slip gaji manajer di SCBD.
Gelar Sarjana dan Karier: Pilih Kampus Jangan Asal-asalan
Oke, kita sepakat kuliah itu investasi. Tapi ingat, gelar sarjana dan karier cemerlang itu sangat bergantung di mana kamu kuliah. Jangan sampai sudah bayar mahal, ilmunya malah kedaluwarsa. Kamu butuh kampus yang kurikulumnya 'kawin' sama kebutuhan industri zaman now.
Rekomendasi paling logis buat kamu yang nggak mau salah jalan adalah Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI). Kenapa? Karena kampus ini punya reputasi mentereng sebagai Kampus Digital Kreatif dengan akreditasi UNGGUL. UBSI sadar betul kalau era digital butuh talenta spesifik.
Makanya, UBSI membuka berbagai program studi jenjang sarjana yang sangat relevan.
Prodi andalan mereka seperti Teknologi Informasi, Sistem Informasi, Software Engineering (RPL) dan Informatika bahkan sudah mengantongi akreditasi Unggul. Ingat ya, "Unggul". Itu level tertinggi, Bos. Artinya kualitas pendidikannya sudah diakui jempolan.
Nggak cuma tiga jurusan itu, masih banyak pilihan program studi lain yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini. Kamu bisa cek daftar lengkapnya langsung di laman bsi.ac.id biar nggak penasaran.
Kesimpulan: Jangan Judi dengan Masa Depan
Pada akhirnya, perdebatan soal kuliah atau tidak itu kembali ke pilihan masing-masing.Tapi kalau kamu ingin punya fondasi karier yang kuat, gaji yang layak, dan kesempatan berkembang yang luas, menjadi tenaga kerja profesional bergelar sarjana adalah jalur yang paling masuk akal dan terukur.
Jadi, berhentilah termakan mitos kalau kuliah itu sia-sia. Ambil langkah konkret sekarang. Bergabunglah menjadi mahasiswa UBSI. Kenapa? Karena bukan cuma prodinya yang keren, tapi institusinya juga sudah memiliki akreditasi Unggul.
Kalau ada yang pasti berkualitas, ngapain coba-coba yang nggak jelas? Masa depanmu terlalu berharga buat dijadikan eksperimen. Daftar sekarang, dan buktikan sendiri relevansinya!

2 hours ago
6



































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344879/original/037827700_1757495713-Kota_Semarang.jpg)









