Negara-Negara Barat Non-Muslim Ini Justru Tertinggi Indeks Keislamannya, Mereka 'Lebih Islami'?

5 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Jika pernah mendengar pernyataan Muhammad Abduh, saat berkunjung ke negara-negara Eropa, tentu temuan berikut ini tak mengejutkan yaitu bahwa negara-negara Barat non-Muslim justru menduduki peringkat-peringkat tertinggi indeks keislaman 2024 versi Islamicity Foundation yang berbasis di Amerika Serikat.

Abduh pernah bertutur, “Saya pergi ke Barat dan melihat Islam, tetapi tidak ada Muslim; saya kembali ke Timur dan melihat Muslim, tetapi tidak ada Islam.”

Menurut temuan lembaga itu, Irlandia berada di urutan pertama diikuti oleh Islandia, Selandia Baru, Denmark, dan Belanda dalam Indeks Keislaman 2024. Pada indeks sebelumnya 2022, Denmark menduduki peringkat pertama, diikuti oleh Irlandia, Belanda, Swedia, dan Islandia.

Sementara itu, negara-negara dengan kinerja terburuk dalam indeks 2024 adalah Suriah, Sudan, Afghanistan, Chad, dan Republik Demokratik Kongo. Mereka juga merupakan negara dengan kinerja terburuk dalam indeks 2022.

"Kami percaya bahwa indeks ini adalah instrumen yang berguna untuk memulai dan mempertahankan program reformasi yang sangat dibutuhkan di negara-negara Muslim dengan menyoroti bidang-bidang yang berhasil, gagal, dan dengan demikian melakukan reformasi," kata para penulis indeks tersebut.

Indeks ini, diterbitkan secara berkala oleh Islamicity Foundation yang berbasis di Amerika Serikat sejak 2015, adalah seperangkat alat perintis yang dikembangkan untuk mengevaluasi seberapa dekat negara-negara mengikuti prinsip-prinsip Islam, bukan melalui ritual keagamaan tetapi di bidang-bidang seperti tata kelola pemerintahan, keadilan, kesetaraan ekonomi, dan martabat manusia. Hal ini berlaku sama untuk negara-negara mayoritas Muslim dan non-Muslim.

Indeks ini disusun berdasarkan empat kategori utama yaitu Islam ekonomi, yang mengukur peluang ekonomi, pengentasan kemiskinan dan perpajakan yang adil.

BACA JUGA: Serangan Rudal Iran Dahsyat, tapi Mengapa Korban Israel Sedikit? Ternyata Ini Penjelasannya 

Kedua, Islam hukum dan tata kelola, yang menilai supremasi hukum, akuntabilitas dan upaya antikorupsi.

Ketiga, Islam HAM dan politik, yang mencakup kebebasan, kesetaraan dan perlindungan hak-hak individu. Keempat, Islam Hubungan Internasional, yang mengkaji komitmen negara terhadap keadilan dan perdamaian dalam urusan global.

Sementara itu, Indeks Keislaman juga menunjukkan kemunduran di negara-negara lain. Amerika Serikat turun dari peringkat 29 ke peringkat 39.

Read Entire Article
Food |