Home > EV Tuesday, 07 Oct 2025, 10:56 WIB
BYD sukses menjual 11.271 mobil di Inggris bulan September.

MOBILLISTRIKNEWSCOM-Raksasa produsen mobil China, BYD, mengatakan Inggris telah menjadi pasar terbesarnya di luar China. Hal ini setelah penjualan BYD di Inggris melonjak 880 persen pada bulan September dibandingkan tahun sebelumnya.
Perusahaan tersebut mengatakan telah menjual 11.271 mobil di Inggris bulan lalu, dengan versi hibrida plug-in dari kendaraan sport utility (SUV) Seal U-nya menyumbang sebagian besar penjualan tersebut.
Data dari badan industri otomotif Society of Motor Manufacturers and Traders (SMMT), sebagaimana dilansir BBC.Com, Selasa (7/10/2025) menunjukkan bahwa penjualan kendaraan listrik (EV) melonjak ke rekor tertinggi pada bulan September.
Inggris sangat menarik bagi perusahaan seperti BYD karena negara tersebut belum mengenakan tarif pada kendaraan listrik Tiongkok, tidak seperti pasar utama lainnya seperti Uni Eropa dan Amerika Serikat.
BYD, yang menawarkan model yang lebih murah daripada banyak pesaingnya di Barat, mengatakan pangsa pasarnya di Inggris melonjak menjadi 3,6 persen pada bulan September.
“Perusahaan akan meluncurkan lebih banyak mobil hibrida dan listrik baru dalam beberapa bulan mendatang,” kata manajer BYD Inggris, Bono Ge.
Ia menambahkan bahwa masa depan merek tersebut di Inggris terlihat "sangat menarik", setelah baru saja membuka gerai ritel ke-100.
Menurut SMMT penjualan kendaraan listrik di Inggris mencapai rekor tertinggi bulan lalu, dengan penjualan kendaraan listrik baterai murni meningkat menjadi hampir 73.000 unit.
“Penjualan mobil hibrida plug-in tumbuh lebih cepat,” katanya.
Kia Sportage, Ford Puma, dan Nissan Qashqai adalah mobil terlaris pada bulan September. Model-model Tiongkok - Jaecoo 7 dan BYD Seal U - juga masuk dalam 10 besar.
Namun, meskipun terjadi lonjakan penjualan kendaraan listrik secara keseluruhan di Inggris, kendaraan berbahan bakar bensin dan diesel masih menyumbang lebih dari separuh penjualan mobil baru bulan lalu.
Pada Oktober tahun lalu, Uni Eropa mengumumkan akan mengenakan bea impor kendaraan listrik Tiongkok hingga 45 persen.
Langkah ini bertujuan untuk melindungi produsen mobil Eropa agar tidak dirugikan oleh apa yang diyakini Uni Eropa sebagai subsidi yang tidak adil dari negara China.
Produsen mobil China seperti BYD secara efektif telah dihalangi masuk ke AS oleh tarif tinggi, yang didukung oleh Presiden Donald Trump dan pendahulunya, Joe Biden.