Warga Palestina tersenyum saat membawa bantuan makanan yang diturunkan dari konvoi bantuan kemanusiaan di Kota Gaza, Ahad (27/7/2025). Militer Israel memulai jeda aktivitas militer taktis lokal di tiga wilayah berpenduduk padat di Gaza selama 10 jam sehari. Selama jeda aktivitas militer, bantuan kemanusiaan diizinkan masuk di Kota Gaza, Deir al-Balah dan Muwasi. Bantuan kemanusiaan Palestina dikirimkan melalui udara dan jalur darat. Seruan dunia menguat agar Israel membuka blokade bantuan kemanusiaan ditengah bencana kelaparan akut di Gaza.
REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Seorang perawat Amerika yang saat ini menjadi sukarelawan di Jalur Gaza mendesak utusan khusus Presiden AS Donald Trump untuk Timur Tengah Steve Witkoff untuk mengunjungi wilayah tersebut agar dapat melihat langsung situasi di sana.
Dalam sebuah unggahan video di media sosial pada Kamis (31/7/2025) yang ditujukan kepada Witkoff, perawat tersebut mengatakan bahwa ia telah bekerja di sebuah rumah sakit di Gaza sejak awal Juli.
“Jika Tuan Witkoff akan datang ke Israel, maka saya akan mengundangnya untuk datang ke Gaza. Datanglah dan lihat sendiri,” kata Elidalis Burgos.
“Jangan percaya apa yang orang lain katakan. Lihat sendiri,” desaknya.
Burgos akan senang hati memandu menyusuri lorong-lorong di Gaza dan menunjukkan jenis pasien yang ditangani. "Melihat orang-orang yang terlantar. Pasien di luar, karena rumah sakit sangat penuh,” kata Burgos.
“Datanglah dan lihat sendiri, jangan percaya begitu saja, datanglah dan lihat sendiri,” tambahnya.
Witkoff diperkirakan akan mengunjungi Israel untuk membahas situasi di Gaza, di mana serangan gencar dan blokade Israel telah menyebabkan bencana kemanusiaan besar. Demikian menurut laporan di media AS dan internasional, serta banyak LSM dan kelompok kemanusiaan.
Witkoff juga diperkirakan akan mengunjungi salah satu pusat distribusi di Gaza yang dikelola oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza yang kontroversial dukungan AS dan Israel.
Yayasan ini oleh banyak pihak disebut sebagai jebakan maut bagi warga Gaza, dengan tewasnya lebih dari 1.000 warga Palestina yang mencari bantuan sejak Mei.