REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertamina Patra Niaga meraih penghargaan “The Most Outstanding Efforts and Commitment to Indonesia’s Aviation Excellence” dari Indonesia National Air Carriers Association (INACA). Penghargaan ini diberikan dalam acara Syukuran HUT ke-55 INACA yang digelar di Jakarta, Rabu (15/10).
Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga Pertamina Patra Niaga, Alimuddin Baso, hadir langsung menerima penghargaan tersebut, disaksikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Lukman F. Laisa.
Alimuddin menyampaikan apresiasi atas pengakuan terhadap kontribusi Pertamina Patra Niaga dalam mendukung keberlanjutan dan kemajuan industri penerbangan nasional.
“Penghargaan ini menjadi wujud apresiasi atas komitmen Pertamina Patra Niaga dalam melayani industri penerbangan, sekaligus menegaskan pentingnya sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk memberikan kontribusi terbaik bagi pelanggan,” ujarnya.
Ia menambahkan, Pertamina Patra Niaga terus memperkuat layanan dan menghadirkan inovasi dalam mendukung transformasi energi bersih di sektor penerbangan.
“Kami berkomitmen menghadirkan layanan energi berkelanjutan melalui penyediaan Avtur hingga ke pelosok negeri, termasuk bandara perintis. Saat ini Pertamina Patra Niaga mengoperasikan 72 Aviation Fuel Terminal (AFT) yang berperan penting dalam mendukung konektivitas dan perekonomian daerah,” jelasnya.
Sebagai bagian dari Pertamina Group, Pertamina Patra Niaga juga mendukung pengembangan Sustainable Aviation Fuel (SAF), bahan bakar ramah lingkungan yang dihasilkan dari minyak jelantah.
Ketua Umum INACA, Denon Prawiraatmadja, turut mengapresiasi peran aktif Pertamina Patra Niaga dalam mendorong penerbangan berkelanjutan di Indonesia.
“Pertamina menjadi fuel provider yang mengedepankan isu global terkait SAF. Kami mendukung penuh transformasi yang dilakukan Pertamina dalam pengembangan bahan bakar ramah lingkungan agar maskapai nasional mampu bersaing di tingkat internasional,” ujarnya.
Pengembangan SAF menjadi langkah nyata Pertamina Patra Niaga dalam mendukung transisi energi di sektor penerbangan dan percepatan target Indonesia Net Zero Emission 2060.