Respons Pupuk Indonesia atas Kebijakan Penurunan Harga Pupuk Subsidi

3 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Indonesia (Persero) menyatakan kesiapan penuh dalam mendukung kebijakan Presiden Prabowo Subianto menurunkan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk subsidi. Langkah ini dinilai sebagai keputusan bersejarah yang menegaskan keberpihakan pemerintah terhadap petani sekaligus memperkuat upaya menuju swasembada pangan berkelanjutan.

Pupuk Indonesia menilai kebijakan tersebut akan memberikan dampak signifikan terhadap keterjangkauan pupuk dan daya beli petani. Dengan harga yang lebih rendah, petani diharapkan semakin mudah memperoleh pupuk untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian di berbagai daerah.

“Pupuk Indonesia mengapresiasi dan mendukung penuh langkah bersejarah pemerintah dalam menurunkan HET pupuk subsidi sebagai bentuk nyata keberpihakan terhadap petani. Sejalan dengan pemerintah, kami berkomitmen memprioritaskan kepentingan petani sebagai ujung tombak ketahanan pangan nasional,” ujar Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, di Jakarta, Rabu (22/10/2025).

Perseroan kini tengah berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk memastikan implementasi HET terbaru berjalan sesuai ketentuan. Sosialisasi kebijakan dilakukan secara menyeluruh kepada seluruh rantai distribusi, terutama Penerima Pada Titik Serah (PPTS), agar pelaksanaan di lapangan berlangsung optimal dan tidak mengganggu ketersediaan pupuk.

Per 22 Oktober 2025, stok pupuk subsidi nasional tercatat mencapai 1.101.807 ton, jumlah yang dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga akhir tahun. Perseroan juga memastikan seluruh proses distribusi berjalan normal dan terkendali di seluruh wilayah Indonesia.

“Kami memastikan pasokan dan distribusi pupuk tetap aman agar kebijakan ini memberikan manfaat nyata bagi petani di seluruh Indonesia,” kata Rahmad.

Untuk menjaga efektivitas pelaksanaan kebijakan, Pupuk Indonesia menerapkan pengawasan distribusi berbasis digital melalui sistem i-Pubers dan Command Center. Kedua sistem ini memungkinkan pemantauan stok, penyaluran, dan transaksi penebusan secara real-time di seluruh Indonesia.

Rahmad menegaskan, koordinasi dengan berbagai pihak akan diperkuat guna memastikan penyaluran pupuk berlangsung tertib, transparan, dan sesuai dengan ketentuan HET yang baru. Penurunan HET pupuk subsidi juga sejalan dengan arah kebijakan nasional untuk merevitalisasi pabrik pupuk dalam negeri yang telah beroperasi selama puluhan tahun. Langkah ini menjadi momentum penting untuk memperkuat ketahanan pangan nasional melalui efisiensi produksi dan ketersediaan pupuk yang lebih terjangkau.

Pemerintah melalui Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sebelumnya mengumumkan penurunan HET pupuk subsidi sebesar 20 persen. Kebijakan tersebut diatur dalam Keputusan Menteri Pertanian (Kepmentan) Nomor 1117/Kpts./SR.310/M/10/2025, yang mencakup jenis dan harga pupuk baru sebagai berikut:

- Urea: Rp1.800/kg (Rp90.000 per sak 50 kg)

- NPK: Rp1.840/kg (Rp92.000 per sak 50 kg)

- NPK untuk kakao: Rp2.640/kg (Rp132.000 per sak 50 kg)

- ZA: Rp1.360/kg (Rp68.000 per sak 50 kg)

- Organik: Rp640/kg (Rp25.600 per sak 40 kg).

Read Entire Article
Food |