Spirit Hari Santri, Kiai Cholil: Agama Jadi Dasar Membangun Negara

3 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Muhammad Cholil Nafis mengatakan bahwa secara pribadi dan atas nama MUI mengucapkan selamat Hari Santri Nasional.

MUI mengajak dan mengingatkan para santri untuk selalu berjuang dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia menuju peradaban dunia.

"Dari santri untuk masyarakat dan untuk dunia," kata Kiai Cholil kepada Republika.co.id, Rabu (22/10/2025)

Kiai Cholil mengatakan bahwa santri dari awal telah mengelaborasi tentang keagamaan dengan kebangsaan. Nilai-nilai agama muncul sebagai Resolusi Jihad untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.

"Nah kewajiban kita adalah mengisi kemerdekaan ini, jadi tidak ada ajaran santri yang itu mempertentangkan agama dengan negara, tetapi agama menjadi dasar untuk membangun negara," ujarnya.

Kiai Cholil mengajak semuanya untuk bersama-sama meningkatkan kepedulian terhadap bangsa dan negara. Berbasis nilai-nilai kesantrian, mari jaga persatuan, jaga kekompakan, jaga solidaritas dan soliditas Indonesia.

"Kita berharap santri bisa berkiprah di lingkungan keagamaan, lingkungan pemerintahan dan masyarakat sebagaimana yang termaktub di dalam Undang-Undang tentang pesantren," jelasnya.

Ia menerangkan bahwa dalam Undang-Undang tentang Pesantren, dijelaskan bahwa pesantren punya fungsi pendidikan, fungsi dakwah dan fungsi pemberdayaan masyarakat.

"Mudah-mudahan kita dapat menjaga keutuhan NKRI berbasis kekuatan keagamaan, sebagaimana para santri dan juga termaktub di Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa dan persatuan Indonesia," kata Kiai Cholil.

Hari Santri Nasional diperingati setiap tanggal 22 Oktober berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015. Pada tahun 2025, Hari Santri mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia.”

Kiai Cholil mengatakan, Hari Santri yang penuh makna ini bukan sekadar peringatan seremonial, tetapi momentum untuk mengenang peran besar para santri dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

Tanggal 22 Oktober dipilih karena bertepatan dengan fatwa bersejarah Resolusi Jihad yang dicetuskan oleh Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari di Surabaya pada 22 Oktober 1945.

"Resolusi Jihad adalah seruan ulama dan santri untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari ancaman penjajahan yang hendak kembali," ujar Kiai Cholil.

Dijelaskan Kiai Cholil, dalam fatwa itu ditegaskan bahwa membela Tanah Air dari penjajah hukumnya fardhu ‘ain, kewajiban setiap Muslim. Dari semangat itulah lahir perjuangan heroik 10 November 1945, yang menjadi bukti nyata pengorbanan santri dan ulama demi kemerdekaan bangsa. 

Read Entire Article
Food |