
REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Awal September 2025, Nepal mengalami demonstrasi besar-besaran yang dipicu larangan pemerintah terhadap beberapa platform media sosial yang populer.
Aksi unjuk rasa besar itu dipelopori para Gen Z Nepal. Kemarahan mereka berkembang menjadi gerakan yang tak sekadar menuntut kebebasan berekspresi, tapi juga menentang korupsi dan pengangguran.
Nepal berdarah. Demonstrasi menjadi ajang pembantaian oleh rakyat yang membakar dan memukuli sejumlah pejabat. Korban jiwa berjatuhan.
Demonstrasi itu berubah menjadi kekerasan, hingga menyebabkan sedikitnya 51 warga tewas dan ratusan lainnya terluka. Gejolak ini juga mengakibatkan ambruknya pemerintahan Perdana Menteri, Sharma Oli.
Korban tewas dalam kerusuhan terdiri dari: tiga anggota kepolisian Nepal, 21 pengunjuk rasa, 18 warga, dan sembilan tahanan. Desakan membentuk pemerintahan sementara akhirnya muncul dari unjuk rasa, yang dimulai 8 September 2025 silam.
Nama Sushila Karki mulai muncul ke publik di tengah aksi kericuhan berdarah yang terjadi di Nepal.
Para demonstran muda anti korupsi menggagas pemungutan suara secara kilat melalui platform Discord.
Meski proses pemilihan suara sangat berbeda dengan pemilihan pemimpin pada umumnya, Sushila Karki yang sebelumnya mantan Mahkamah Agung Nepal, resmi ditunjuk sebagai Perdana Menteri Interim atau Perdana Menteri Sementara, di usianya yang ke-73 tahun.
Pemilihan umum lewat platform Discord, aplikasi anak muda untuk berkomunikasi saat bermain game dan berkomunitas secara digital digunakan, untuk memilih Karki.
Lewat Discord, yang dikelola organisasi sipil Hami Nepal telah memiliki lebih dari 145 ribu anggota. Yang akhirnya menjadi forum politik digital yang ramai diikuti peserta dari masyarakat umum.
Selama beberapa hari, mereka terlibat perdebatan hingga memutuskan jajak pendapat. Dari situlah, kandidat favorit muncul, bernama Sushila Karki. Yang dikenal tegas dan berani melawan korupsi.
Pemilihan itu mendapat respons positif, dan berhasil membuat Sushila Karki resmi menggeser posisi KP Sharma Oli yang dilengserkan karena unjuk rasa berdarah.
Konsensus dicapai. Dilansir Independent, Presiden Ram Chandra Poudel, Panglima Angkatan Darat Jenderal Ashok Raj Sigdel, dan perwakilan gerakan demo Gen-Z sepakat mengangkat Karki.
Karki pun akhirnya dilantik langsung Presiden Nepal, Ram Chandra Paudel.
Sejarah baru tercipta. Aksi demonstrasi yang dipelopori Generasi Z melahirkan peristiwa bersejarah baru dengan terpilihnya Karki, sebagai perdana menteri pertama wanita di Negeri Himalaya itu.
Karki memang tak akan memimpin permanen. Ia hanya menjadi pemimpin interim atau sementara usai kejatuhan kabinet KP Sharma Oli.
Masyarakat Nepal mempercayai Karki mengambil alih pemerintahan hingga pemilu Nepal selanjutnya berlangsung pada 5 Maret 2026 mendatang, dilansir The Hindustan Times.
Alasan Memilih Karki
Karki yang sebelumnya Ketua Mahkamah Agung Nepal sudah tersohor berani dan tegas melawan korupsi di negaranya. Selama menjabat, ia banyak menangani kasus sensitif, semisal kasus korupsi Menteri Teknologi Informasi Nepal, Jay Prakash Gupta.
Karki yang saat itu memimpin sidang, menjatuhkan hukuman penjara kepada Jay. Vonisnya pertama kali dijatuhkan untuk menteri aktif hingga dipenjara akibat kasus korupsi di Nepal.
Ia juga ditunjuk usai melewati negosiasi yang dilakukan Panglima Angkatan Darat, Jenderal Ashok Raj Sigdel dengan Paudel, bersama perwakilan aktivis muda Nepal.
Sosok Jenderal Ashok Raj Sigdel juga menjadi sorotan karena ia dinilai berhasil mengembalikan ketertiban. Sigdel mengambil alih kendali negara usai PM dan Presiden Nepal mundur dari jabatannya.
Sigdel lalu membuka dialog bersama aktivis muda yang menyerukan aksi protes.
Usai Karki mengisi posisi PM baru Nepal, Sigdel langsung menyerahkan mandat kepemimpinannya dan menarik kembali para tentara ke barak. Menurut masyarakat Nepal, langkah itu dinilai heroik.
Akhirnya Sushila Karki resmi menjabat sebagai Perdana Menteri sementara sejak 12 September 2025.
Usai dilantik, Karki mengajukan pembubaran parlemen untuk mempercepat pelaksanaan pemilihan umum. Usulan itu disetujui Presiden Paudel.
Kemudian parlemen yang terpilih di Pemilu 2022 resmi dibubarkan. Pemilihan umum berikutnya telah ditetapkan akan dihelat tahun depan, pada 5 Maret 2026.
Keputusan itu sesuai tuntutan Gen Z, yang mendesak reformasi besar-besaran dalam politik Nepal. Tugas utama pemerintahan sementara yang dipimpin Karki: menghelat pemilihan umum, menyelidiki unjuk rasa berdarah, menyelidiki tindak pidana korupsi, dan aset para pemimpin politik.
Sejak Dulu Bersama Rakyat
Perjalanan hidup Karki berkelindan dengan sejarah perjuangan rakyat Nepal. Ia dan suaminya, Durga Prasad Subedi sudah terlibat dalam gerakan rakyat sejak tahun 1990.
Suami istri itu pernah dipenjara, menjadi tahanan politik. Akhirnya lewat gerakan rakyat, mereka berhasil mengakhiri monarki absolut dan menggulingkan sistem panchayat. Atau sistem politik tanpa partai yang memberi kekuasaan penuh kepada raja.
Karki berasal dari keluarga sederhana dan memiliki latar belakang pendidikan Sarjana Seni, Magister Ilmu Politik, dan Sarjana Hukum.
Ia mengawali karirnya di dunia peradilan tahun 2009, lalu menjadi Ketua Mahkamah Agung Nepal pada Juli 2016. Sejak dulu sosok Karki sudah tersohor bagi publik Nepal.
Saat menjabat Ketua Mahkamah Agung tahun 2016, Karki menuntaskan sejumlah kasus besar, termasuk memberi vonis korupsi terhadap Jaya Prakash Prasad Gupta, yang saat itu menjabat sebagai menteri informasi dan komunikasi.
Karki juga memimpin pembatalan penunjukan kepala kepolisian oleh pemerintah. Tindakan tegas yang diambilnya membuatnya menjadi target politik hingga ingin dimakzulkan.
Namun proses itu gagal lantaran besarnya gelombang protes dari rakyat Nepal.
Dilaporkan Lemonde, Karki terkenal karena kredibilitas dan kegigihannya sebagai wanita pertama yang memimpin pemerintahan negara Himalaya berpenduduk 30 juta jiwa ini.
Para aktivis muda, yang mencari figur yang netral secara politik, telah mengajukan namanya. Para Generasi Z menjadi agen perubahan utama di Nepal hanya dalam beberapa hari.
Pada Jumat, 12 September, Karki resmi dilantik pada sore hari di hadapan presiden, Ram Chandra Poudel. Parlemen pun dibubarkan, menurut laporan Lemonde.
Taufik Hidayat