Terbukti, Wuling Darion PHEV Tempuh 1.208 Km Tanpa Isi Baterai dan Bensin, Ini Detail Efisiensinya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Efisiensi Wuling Darion berteknologi plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) sangat mengesankan. Mobil berpenggerak kombinasi listrik dengan mesin bensin 1.500 cc ini tak pernah sekalipun mengisi bahan bakar atau baterai sepanjang perjalanan dari Bali hingga Jakarta yang menempuh jarak 1.208 kilo meter (km).

Catatan impresif itu didapat Republika bersama tiga jurnalis lainnya dalam rangkaian 'Media Drive Darion' Bali-Jakarta pada 17-19 November 2025. Perjalanan dari Nusa Dua, Bali dan berakhir di Cilandak, Jakarta Selatan dengan jarak tempuh 1.208 km itu pun masih menyisakan sedikit bensin di tangki bahan bakar. Indikator baterai juga masih menunjukkan sisa 33 persen.

Mengawali perjalanan dari Bali, mobil yang kami kendarai dalam kondisi baterai dan tangki bahan bakar terisi penuh. Kami menggunakan mode EV MAX atau full baterai ketika memulai perjalanan dari Nusa Dua. Saat menggunakan mode ini, mobil digerakkan sepenuhnya oleh energi dari baterai. Di atas kertas, dengan mode EV MAX ini, Darion bisa menempuh jarak 125 km sebelum mesin bensin menyala untuk mengisi daya baterai.

Dari Nusa Dua Bali menuju Pelabuhan Gilimanuk, kami menempuh rute yang berkelok dengan banyak tanjakan dan turunan. Di beberapa titik juga terjadi kemacetan yang cukup signifikan. Hasilnya, kami masih bisa menempuh jarak 115-120 km hingga kemudian mesin bensin menyala. Bisa menempuh sampai 120 km menggunakan mode EV MAX dengan kondisi jalanan seperti itu adalah situasi yang sangat wajar.

Setelah menyeberang dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Ketapang, Banyuwangi, perjalanan berlanjut masuk pintu tol di Situbondo, Jawa Timur. Sampai Jakarta, kami sepenuhnya menempuh rute Tol Transjawa dan singgah di Solo, Jawa Tengah. Menempuh jalan bebas hambatan memungkinkan efisiensi kendaraan lebih maksimal.

Sejak mesin bensin menyala, secara otomatis kendaraan akan berpindah ke mode hybrid. Mode ini berarti mesin bensin akan mulai bekerja dan men-supply daya baterai untuk menggerakkan roda kendaraan. Tetapi jika dibutuhkan untuk kondisi tertentu, misalnya butuh akselerasi yang agresif, daya yang dihasilkan mesin bensin bisa langsung menggerakkan roda kendaraan. Situasi itu akan dibaca secara otomatis oleh sistem elektronik pintar yang ada di kendaraan.