Umrah Mandiri dan Ambisi Saudi Geber Cuan dari 12 M ke 150 M Dollar AS

6 hours ago 2

Ilustrasi latihan tawaf bagian dari umrah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belakangan ini, Arab Saudi menyaksikan sebuah fenomena yang sangat positif: gelombang jamaah umrah yang terus meningkat dengan pesat. Baik yang datang untuk pertama kalinya maupun yang menjadi tamu rutin Allah, rumah suci di Makkah dan Madinah tak pernah sepi dari kunjungan.

Peningkatan ini bukan hanya sekadar angka statistik, tetapi mencerminkan semakin tingginya semangat spiritual dan kemampuan finansial umat Islam di seluruh dunia untuk memenuhi panggilan agama. Suasana yang semakin nyaman dan fasilitas yang terus ditingkatkan oleh pemerintah Saudi juga turut mendorong tren positif ini.

Yang menarik, dari ribuan jamaah yang memadati Kota Suci setiap harinya, muncul tren baru yang semakin populer: umrah mandiri. Berbeda dengan umrah reguler yang mengandalkan jasa travel dan tour leader, jamaah umrah mandiri lebih memilih untuk mengatur perjalanan mereka sendiri.

Mereka memilih hotel, transportasi, dan jadwal ibadah sesuai dengan keinginan dan ritme pribadi. Fleksibilitas dan kebebasan inilah yang menjadi daya tarik utama, meski tentu saja diperlukan persiapan dan informasi yang lebih matang dibandingkan dengan menggunakan paket travel.

Fenomena umrah mandiri ini adalah bagian kecil dari sebuah potensi ekonomi yang sangat besar. Industri haji dan umrah secara keseluruhan sebenarnya adalah "mutiara tersembunyi" bagi perekonomian Arab Saudi.

Sebuah estimasi terbaru bahkan menyebutkan bahwa potensi pendapatan tahunan dari kedua ibadah ini bisa mencapai angka yang fantastis, yakni sekitar 150 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 2.400 triliun. Angka ini membuka mata banyak pihak tentang betapa besarnya nilai ekonomi spiritual.

Jika dibandingkan dengan realitas pendapatan saat ini yang "baru" sekitar 12 miliar dolar AS, angka potensi 150 miliar dolar tadi terlihat seperti sebuah lompatan raksasa. Selisih yang sangat lebar ini menunjukkan bahwa masih ada ruang pertumbuhan yang sangat luas.

Potensi senilai 2.400 triliun rupiah itu bukanlah mimpi, tetapi sebuah target yang bisa diwujudkan dengan strategi yang tepat, inovasi dalam layanan, dan pengelolaan yang lebih optimal terhadap seluruh rangkaian experience jamaah, dari sebelum keberangkatan hingga kepulangan.

Menyadari peluang emas ini, Pemerintah Arab Saudi tidak tinggal diam. Komitmen untuk meningkatkan pelayanan haji dan umrah menjadi salah satu fokus utama, yang sejalan dengan Visi Saudi 2030. Komitmen ini diwujudkan melalui investasi besar-besaran dalam pembangunan infrastruktur.

Read Entire Article
Food |