Wamen ESDM: Bukittinggi–Payakumbuh Rawan Antrian BBM

2 hours ago 6

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG — Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menyampaikan wilayah Bukittinggi hingga Payakumbuh menjadi titik rawan antrian bahan bakar minyak (BBM) di Sumatra Barat (Sumbar). Kondisi tersebut dipicu keterlambatan distribusi dari jalur logistik utama.

Pemerintah memfokuskan pengawasan pada kawasan tersebut karena paling cepat terdampak ketika pengiriman BBM tidak tiba sesuai jadwal selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). “Kalau daerah Bukittinggi, Batu Sangkar, Payakumbuh, Kabupaten Agam, ketika ada keterlambatan sampai delapan jam, antrian masyarakat memang menjadi cukup panjang,” kata Yuliot di PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatra Barat, Kota Padang, dikutip Jumat (26/12/2025).

Meski demikian, Wamen ESDM menilai secara umum pasokan BBM di Sumbar berada dalam kondisi normal. Tekanan distribusi muncul ketika arus pengiriman melalui jalur Sitinjau Lauik mengalami kemacetan panjang, sehingga suplai ke sejumlah daerah tertahan selama enam hingga delapan jam.

Hasil pemantauan lapangan menunjukkan antrian di sebagian besar SPBU mulai terurai. Pemerintah tetap memberi perhatian khusus pada wilayah-wilayah rawan untuk mencegah penumpukan kendaraan berulang ketika distribusi kembali tersendat.

Yuliot menerangkan pemantauan dilakukan dengan menyusuri sejumlah daerah di Sumatra Barat guna melihat langsung kondisi pasokan dan antrian BBM di lapangan. Ia menilai pengecekan langsung menjadi bagian penting dalam menjaga kelancaran distribusi energi selama libur akhir tahun.

“Saya pagi tadi dari Pasaman Barat, Pasaman, Agam, dan juga melintas di Padang Pariaman, lalu pada sore hari tiba di Kota Padang. Untuk ketersediaan BBM, yang saya lihat di SPBU berdasarkan pengecekan, alhamdulillah sudah tidak ada antrian yang cukup signifikan, hanya beberapa kendaraan yang masih mengantri,” ujarnya.

Untuk meredam risiko antrian, pemerintah meningkatkan cadangan BBM di Sumatra Barat. Rata-rata stok yang sebelumnya berada di kisaran sembilan hari kini dinaikkan menjadi 13 hari. Pada jenis BBM tertentu, seperti Pertamax Turbo, ketahanan stok bahkan mencapai 35 hari guna menjaga keberlanjutan pasokan.

Pengamanan pasokan juga diperkuat melalui koordinasi distribusi LPG. Pemerintah mendorong PT Pertamina bekerja bersama pemerintah daerah dan Kepolisian RI agar pengiriman BBM dan LPG memperoleh pengawalan sehingga hambatan distribusi dapat ditekan.

Distribusi energi turut dipercepat lewat skema suplai silang antardaerah. Pola ini memungkinkan terminal BBM di satu wilayah menopang kebutuhan wilayah lain ketika jalur utama mengalami gangguan.

“Integrated Terminal Teluk Kabung di Sumatra Barat melayani daerah-daerah di Sumatra Utara seperti Sibolga dan Tapanuli. Sejumlah wilayah di Sumatra Barat juga mendapat suplai dari Integrated Terminal Dumai,” tutur Yuliot.

Dari sisi kelistrikan, laporan per 23 Desember mencatat sistem kelistrikan Sumbar berada dalam kondisi normal. Dari total 274.564 pelanggan terdampak bencana, sebanyak 274.419 pelanggan telah kembali menikmati aliran listrik, dengan PLN menyalurkan genset dan lampu darurat bagi pelanggan yang masih menunggu pemulihan.

Read Entire Article
Food |