Akses Mulai Terbuka, Petugas Gabungan Tembus 40 Km Jalur Tarutung-Sibolga

1 hour ago 2

Foto udara dampak banjir bandang yang melanda pemukiman penduduk di Jalan Murai, Sibolga, Sumatera Utara, Ahad (30/11/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan pembukaan akses darat di wilayah terdampak bencana Sumatera Utara mulai menunjukkan kemajuan. Petugas gabungan berhasil menembus 40 kilometer jalur Tarutung–Sibolga menggunakan alat berat, langkah awal yang dinilai penting untuk mempercepat distribusi bantuan dan operasi pencarian serta pertolongan.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Suharyanto mengatakan sebagian besar ruas Tarutung–Sibolga masih terputus akibat longsor di banyak titik sehingga akses menuju desa-desa di Parmonangan dan Adiankoting belum dapat dijangkau. Kondisi itu menyebabkan lebih dari 12.000 warga masih terisolasi dan belum tersentuh distribusi logistik maupun proses evakuasi oleh Basarnas serta TNI–Polri.

BNPB mengonfirmasi bahwa terputusnya jalur transportasi menjadi salah satu faktor yang mendorong warga mengambil sembako dari sejumlah toko swalayan dan gudang pemerintah dua hari lalu. Upaya normalisasi jalur darat dilanjutkan Senin pagi pada ruas lain yang juga terisolasi, termasuk Singkuang–Tabuyung dan Batang Natal–Muara Batang Gadis di Kabupaten Mandailing Natal.

Petugas di bawah koordinasi teknis Kementerian Pekerjaan Umum membuka akses secara bertahap di beberapa jalan nasional seperti Sibolga–Padang Sidempuan dan Sibolga–Tarutung.

Sejumlah akses lain di Sumatera Utara dan Aceh juga dilaporkan masih terputus, termasuk perbatasan Sumatera Utara–Aceh Tamiang serta jembatan Meureudu di perbatasan Pidie Jaya–Bireuen yang mengalami kerusakan berat.

Data terbaru BNPB mencatat jumlah korban meninggal akibat banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat meningkat menjadi 442 jiwa, sementara korban hilang mencapai 402 jiwa.

Hingga hari ketujuh darurat bencana, pengungsian tersebar di berbagai lokasi, antara lain 3.600 jiwa di Tapanuli Utara, 1.659 jiwa di Tapanuli Tengah, 4.661 jiwa di Tapanuli Selatan, 4.456 jiwa di Kota Sibolga, 2.200 jiwa di Humbang Hasundutan, dan 1.378 jiwa di Mandailing Natal.

sumber : Antara

Read Entire Article
Food |