REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan kebutuhan utama masyarakat terdampak bencana saat ini adalah makanan siap saji. Ia menyebut kondisi lapangan menunjukkan beras dalam keadaan cukup, namun akses distribusi masih menghadapi hambatan di sejumlah titik.
Mentan menyampaikan keterangan tersebut di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (5/12/2025) pagi WIB saat melepas pengiriman bantuan menggunakan kapal laut. Bantuan itu merupakan kelanjutan dari pengiriman sebelumnya melalui pesawat Hercules yang sudah tiba di Aceh dan diterima BNPB.
Setelah dua pengiriman awal tersebut, Kementerian Pertanian kembali memberangkatkan 207 truk berisi kebutuhan darurat seperti mi instan, minyak goreng, susu, hingga genset yang dihimpun bersama mitra strategis dan pegawai kementerian. Bantuan ini dikawal penuh hingga proses bongkar di setiap titik tujuan.
“Ternyata yang dibutuhkan adalah makanan siap saji. Karena beras sudah cukup,” kata Amran.
Pengiriman bantuan dilakukan dalam skala besar, terdiri dari partisipasi senilai Rp 34,8 miliar yang dikumpulkan mitra strategis serta alokasi bantuan pemerintah berupa 44 ribu ton beras dan 6 ribu ton minyak goreng. Ia menekankan mekanisme pengawalan berlangsung ketat agar seluruh bantuan tiba sesuai jumlah dan diperuntukkan bagi warga terdampak.
Dari sejumlah laporan yang diterima, kebutuhan beras di lapangan sebenarnya telah mencukupi. Kementan menyiapkan cadangan hingga tiga kali lipat dari kebutuhan untuk memastikan tidak ada warga yang kekurangan bahan pangan pokok. Hambatan terbesar justru pada akses distribusi akibat kerusakan infrastruktur dan kondisi wilayah terdampak.
“Kami siapkan cadangan di lokasi bencana tiga kali lipat dari kebutuhan. Jadi tidak ada alasan ada saudara kita yang kekurangan beras apalagi kelaparan,” ucap Amran.
Menurut dia, pengiriman kapal diperkirakan tiba di Padang dalam dua hari, lalu diteruskan ke Sibolga dan Aceh. Tim Kementan telah berada di lokasi untuk memastikan proses penyaluran berjalan lancar, termasuk pengawasan hingga tahap serah terima di BNPB.
Kementan juga menyalurkan bantuan dalam bentuk uang maupun barang, termasuk pembelian langsung saat toko di wilayah terdampak tutup karena alasan keamanan. Kesigapan dilakukan untuk merespons kebutuhan mendesak yang disampaikan pemerintah daerah.
“Kami langsung telepon Bulog. Ada 2.000 kilo minyak goreng, kami minta keluarkan dulu. Itu enggak bisa ditunda,” kata Amran.
Ketersediaan stok beras nasional dinilai dalam kondisi aman dengan cadangan mencapai 3,6 juta hingga 3,7 juta ton. Mentan menyampaikan seluruh upaya penanganan pangan ini dilaksanakan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto yang memonitor perkembangan setiap hari.
Amran memastikan seluruh bantuan akan tiba dalam jumlah utuh dan tepat sasaran. Ia kembali menegaskan kesiapan pemerintah dalam menjaga kecukupan pangan masyarakat terdampak bencana.

1 hour ago
2




























:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344879/original/037827700_1757495713-Kota_Semarang.jpg)








